Medan - Realitasonline.id | High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM - TPID) se-Wilayah Kerja Bank Indonesia Pematang Siantar, dihadiri 8 KDh (Kepala Daerah) kabupaten/kota berlangsung di Medan, Rabu (5/4/2023).
Kedelapan Kepala daerah kabupaten/Kota tersebut, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Labura dan Labusel.
Kegiatan HLM TPID ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerjasama antar daerah, antara Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan dengan Kabupaten Labura dan Kabupaten Asahan dengan Kabupaten Batu Bara.
Baca Juga: Pemko Padang Sidempuan Bersama TPID Gelar Rapat Pengendalian Inflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Teuku Munandar menjelaskan, jika PKAD (Perjanjian Kerjasama Antar Daerah) merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam rangka pengendalian inflasi. Perlu adanya kolaborasi untuk saling melengkapi dalam pengendalian Inflasi.
Dijelaskan Munandar, menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensi, dibutuhkan kerja sama yang erat antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam wadah TPIP/TPID untuk menghasilkan inovasi dan sinergi kebijakan.
Baca Juga: Pemko Medan Ikuti Rakor Bahas Pengendalian Inflasi Daerah
Hal tersebut diwujudkan melalui penguatan keberlanjutan 7 program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Tujuh program unggulan tersebut terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah/SPHP, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), dukungan untuk subsidi ongkos angkut, peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan, penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) diantaranya neraca pangan daerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Baca Juga: Wali Kota Binjai Hadiri Rakorprovsu Pengendalian Inflasi
"Untuk itu Bank Indonesia siap memfasilitasi Perjanjian Kerjasama Antar Daerah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," jelasnya.
Bank Indonesia Pematang Siantar juga menyakitkan Program Sosial berupa Gerak tanam Pangan Mandiri berupa pemberian bibit cabai kepada beberapa kelompok tani (Poktan) dan juga kepada Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah kerjanya. (SS)