ekonomi

Analisis Pasar: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan dalam Rentang 7095-7180 di Perdagangan Jumat (8/12/2023)

Kamis, 7 Desember 2023 | 22:49 WIB
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di perdagangan Jumat (8/12/2023) berpeluang menguat terbatas. IHSG ditutup menguat 47,22 poin atau 0,67% ke 7.134,62 pada akhir perdagangan Kamis (7/12).

realitasonline.id - Analis pasar dari MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di perdagangan Jumat (8/12/2023) berpeluang menguat terbatas.

IHSG  ditutup menguat 47,22 poin atau 0,67% ke 7.134,62 pada akhir perdagangan Kamis (7/12). 

Pada akhir perdagangan Kamis (7/12/2023) IHSG ditutup menguat 47,22 poin atau 0,67% ke level 7.134,62 sore ini.

Ada sebanyak 177 saham naik, 377 saham turun dan 206 saham stagnan. Dua indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan delapan indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Sementara, indeks sektoral yang menguat adalah sektor barang baku yang naik 4,06% dan sektor infrastruktur yang naik 3,08%.

Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor properti yang turun 1,23%, sektor energi turun 0,74% dan sektor teknologi yang turun 0,73%.

Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 25,75 miliar saham dengan total nilai Rp 13,04 triliun.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (25,00%)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (22,14%)
3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (3,26%)

Top losers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) (-6,15%)
2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) (-4,79%)
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) (-4,74%)

“Untuk sentimen IHSG Jumat, akan ada rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penjualan ritel Indonesia, di sisi lain kami perkirakan IHSG dipengaruhi oleh harga komoditas dan pergerakan nilai tukar Rupiah,” kata Herditya.

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengatakan, pada Jumat (8/12) pasar masih akan mencermati perlambatan ekonomi China di mana ekspor pada November 2023 tercatat tumbuh 0,5% YoY.

Namun impor terkontraksi di bawah ekspektasi pasar sebesar -0.6% YoY yang mengindikasikan masih lemahnya permintaan dalam negeri China.

“Untuk itu, pasar juga akan menanti rilis inflasi China pada Sabtu ini sebagai indikator lanjutan dalam melihat perkembangan konsumsi,” kata Ayu.

Halaman:

Tags

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB