ekonomi

Ramalan IHSG 2024, Di Asia Tenggara, Kinerja IHSG Hanya Kalah Oleh Indeks Utama Saham Vietnam yang Melesat 9,53%

Minggu, 24 Desember 2023 | 12:54 WIB
selama setahun ini di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,65% sejak awal tahun hingga Jumat (22/12/2023) di pasar spot.

realitasonline.id - Berdasarkan data selama setahun ini di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,65% sejak awal tahun hingga Jumat (22/12/2023) di pasar spot.

Sementara, di perdagangan Asia Tenggara, kinerja IHSG hanya kalah oleh indeks utama saham Vietnam yang melesat 9,53%. Sementara indeks saham Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina turun.

Sedangkan kinerja IHSG di Asia tak lebih baik. Karena bursa saham Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan India naik dobel digit sejak awal tahun hingga akhir pekan ini.

Menanggapi hal tersebut, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, ia optimistis terhadap kinerja pasar saham Indonesia di 2024 yang lebih baik.

"Ini tentu merupakan harapan setiap tahun yang memang tahun depan ketidakpastian masih akan sama seperti dengan tahun ini," jelasnya.

Walaupun, akselerasi pemulihan diharapkan akan jauh lebih baik daripada tahun ini. Pemulihan pasar saham ditopang oleh kuatnya fundamental Indonesia, fiskal berjalan yang lebih baik, serta adanya pemilihan umum (pemilu) tahun 2024.

"Pemilu pun memiliki dua sisi, akan positif apabila kondusif dan berjalan dengan lancar, akan negatif apabila ternyata tensi politik terlalu tinggi. Karena politik akan memainkan peranan penting untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan," tegasnya.

Dia merincikan sentimen yang mempengaruhi kinerja pasar saham Indonesia di tahun depan. Sentimen positif pertama datang dari penurunan tingkat suku bunga, pemilu di dalam negeri dan di Amerika Serikat, konsumsi daya beli yang terjaga, dan inflasi di Indonesia yang rendah.

Kemudian sentimen negatif yang ia paparkan, yaitu tensi geopolitik Rusia dengan Ukraina dan Hamas dengan Israel. Lalu, turunnya permintaan global, inflasi yang masih belum terkendali sepenuhnya, tingkat suku bunga akan lebih lama di level tinggi.

Adapun, melambatnya perekonomian China juga dinilai akan mempengaruhi, seperti adanya disinflasi, hilangnya kepercayaan konsumen, permintaan barang dari Tiongkok yang turun, capital outflow dari Tiongkok, dan properti yang turun. Terakhir, adanya divergensi kebijakan moneter.

"Karena situasi dan kondisi yang positif seperti yang ada saat ini yang membuat sektor-sektor tersebut berpotensi menguat," tuturnya.

Sementara sektor yang Nico prediksi akan cenderung stagnan di tahun 2024 adalah sektor energi dan kesehatan.

Sementara, menurut Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan kinerja pasar saham Indonesia di tahun depan akan dipengaruhi berbagai sentimen.

Dia menilai potensi penguatan IHSG masih terbuka seiring dengan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, dan potensi arus investasi kembali ke pasar saham.

Halaman:

Tags

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB