realitasonline.id - Pada perdagangan pembukaan awal tahun 2024 harga Bitcoin (BTC) tampil mengesankan di perdagangan Selasa (2/1/2024).
Di mana harga Bitcoin melesat ke atas US$ 45.000 dengan mencatatkan penguatan sebesar 5,87% dalam 24 jam terakhir.
Sementara, pergerakan Bitcoin awal pekan ini melesat setelah bergerak stabil selama seminggu terakhir dalam kisaran US$ 42.000 - US$ 43.000.
Sedangkan, harga Bitcoin kembali melanjutkan tren positif, setelah harga naik lebih dari 160% selama tahun 2023.
Menanggapi hal tersebut, Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, secara pergerakan harga, sejak akhir pekan lalu Bitcoin berhasil rebound support trendline hingga melesat ke harga US$ 45.116 pagi ini. BTC kini berpotensi akan menuju ke US$ 45.500.
“Apabila BTC menembus level tersebut, maka target selanjutnya berada di angka US$48.000. Sebaliknya, jika gagal menembus harga $45.500 maka potensi melemah ke support terdekat di US$44.500,” paparnya.
Sedangkan, kapitalisasi pasar kripto global juga menguat mencapai US$1,693 triliun atau naik 5,93%, di mana pertumbuhan ini juga didorong oleh pasar alternative coin (altcoin) di sepanjang tahun 2023.
Pada saat yang sama Ethereum (ETH) yakni altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar, kembali mendekati level US$2.400 dengan mengalami kenaikan sebesar 4,20% dalam 24 jam terakhir.
Di sisi lain, aset kripto lainnya telah mengalami kenaikan signifikan dalam seminggu terakhir seperti Perpetual Protocol (PERP) naik 61,29% hingga melampaui harga US$1,40, Arbitrum (ARB) menguat 25,87% menjadi US$1,75, serta BNB akhirnya juga mencatatkan performa positif dengan mencatat kenaikan sebesar 20,19% menjadi US$319.
Panji mengatakan, pergerakan aset kripto dalam sepekan terakhir dipengaruhi oleh Securities and Exchange Commission (SEC) AS yang telah memberikan batas waktu untuk revisi akhir proposal ETF Bitcoin yang tertunda sebelumnya.
Tujuh perusahaan diberi tenggat waktu hingga 29 Desember 2023 untuk menyerahkan rencana akhir mereka terkait ETF Bitcoin spot sebagai sebuah langkah yang menjadi sorotan utama di tengah perdebatan regulator mengenai likuiditas dan opsi penebusan untuk ETF Bitcoin.
Pada saat yang sama, MicroStrategy, perusahaan intelijen bisnis yang dipimpin oleh Michael Saylor, terus menunjukkan keyakinan mendalam pada Bitcoin. Melalui pembelian besar-besaran senilai US$ 615,7 juta, perusahaan ini telah mengakuisisi lebih dari 14.000 Bitcoin tambahan.
Sementara tokoh kunci di balik Ethereum, Vitalik Buterin mengusulkan perubahan dalam desain Proof of Stake (PoS) untuk menyederhanakan jaringan Ethereum, yang telah memicu lonjakan harga ETH dan pandangan jangka panjang terkait Ethereum
Adapun dalam seminggu ke depan, pasar kripto akan memperhatikan Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang akan merilis laporan upah non pertanian (NFP) bulan Desember pada 5 Januari 2024.