ekonomi

YARA Duga Penjualan Pupuk Bersubsidi di Abdya Lebihi HET

Rabu, 19 Oktober 2022 | 15:56 WIB
Foto: Ketua YARA Perwakilan Abdya dan Aceh Selatan, Suhaimi N SH

BLANGPIDIErealitasonline.id | Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) menduga kalau penjualan pupuk bersubsidi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) masih melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. Kondisi itu dinilai pihaknya lantaran lemahnya pengawasan oleh instansi terkait.

"Pengawasan pupuk bersubsidi di Abdya ini terkesan lemah. Kami menduga, kalau pengecer atau kios penyalur menjual pupuk bersubsidi dengar harga sesuka hati," kata Ketua YARA Perwakilan Abdya dan Aceh Selatan, Suhaimi N SH, Rabu (19/10)

Ditambahkan, harga HET pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp130 ribu/karung isi 50 kilogram, dan pupuk jenis urea Rp115 ribu/ karung isi 50 kg. 

Namun, fakta di lapangan dan laporan dari masyarakat petani masih ada oknum pengecer yang menjual hingga Rp 200 ribu/karung untuk jenis NPK dan Rp150 ribu/karung jenis urea. Hal ini tentu sangat merugikan petani selaku penerima manfaat. Padahal sejak awal program subsidi pupuk ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat petani yang secara umum kurang mampu. Akan tetapi, kondisi itu dimanfaatkan oleh sejumlah oknum tertentu untuk meraup keuntungan lebih dari masyarakat petani.

Dia menegaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani, ada sejumlah wilayah di Abdya ada oknum pengecer yang menjual pupuk bersubsidi di atas HET. Selain itu, masyarakat petani juga terkesan dipaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga Rp10.000 per kilogram meski itu tidak banyak.

"Penjualan pupuk bersubsidi itu di paketkan dengan pupuk non subsidi. Misalnya, jika petani ingin membeli pupuk NPK Phonska, petani harus membeli pupuk nonsubsidi jenis tertentu. Kalau tidak, pupuk NPK Phonska tidak diberikan," tuturnya.

Dia berharap kepada pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum untuk memberikan sanksi kepada para oknum pengecer nakal yang menjual pupuk bersubsidi karena tidak sesuai ketentuan pemerintah. Menurutnya, hal itu sangat penting karena menyangkut dengan kemakmuran masyarakat petani yang selalu menjadi korban dan selalu dirugikan.

Halaman:

Tags

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB