PADANG SIDEMPUAN - realitasonline.id | Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Sidempuan melakukan pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) kepada penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal atau tuna wisma, dengan menerjunkan tim petugas khusus untuk melakukan ‘Malam Regsosek’ di Kota Padang Sidempuan dengan melepas tim petugas khusus ‘Malam Regsosek’ dari halaman Kantor BPS Kota Padang Sidempuan, di Komplek Perkantoran Pijorkoling, Sabtu (29/10/2022), sekira pukul 21.00 Wib.
Malam Regsosek merupakan pendataan terhadap penduduk yang tidak mempunyai tempat, orang yang tinggal di kolong jembatan, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu dan sebagainya, dilakukan serentak tanggal 29 Oktober sampai 30 Oktober 2022, yang dimulai pukul 21.00 Wob sampai pukul 06.00 Wib.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPS Kota Padang Sidempuan, Hafsyah Aprillia. S.Si, M.Si, menekankan tiga hal dalam melakukan pendataan ‘Malam Regsosek’, yaitu, Pertama, tidak boleh ada satu jiwa pun atau warga yang terlewat dari pencatatan/pendataan Regsosek. Kedua tim petugas khusus ‘Malam Regsosek’ merupakan tugas Negara jadi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab dan Ketiga, hendaknya mengedepankan komunikasi yang baik serta penuh kehati-hatian. Hal-hal yang merupakan persyaratan administrasi atau dokumen penugasan jangan sampai terlupakan.
“ Untuk kegiatan ‘Malam Regsosek’ ini, BPS Kota Padang Sidempuan membentuk 2 tim yang akan turun melakukan pendataan dengan pembagian wilayah dan lokasi yang sudah ditentukan. Untuk lokasi lainnya akan menyesuaikan sesuai identifikasi, maupun sensus yang dilakukan tim khusus, “ ungkap Hafsyah.
Menurutnya, Hafsyah pendataan malam hari bagi tuna wisma, karena pada malam hari aktivitas telah selesai dan sasaran pendataan pada malam Regsosek ini tidak berpindah tempat lagi, sehingga tidak akan terdata lebih dari satu kali.
“ Petugas di lapangan akan mobile untuk menemukan para tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal atau yang biasanya tinggal di pasar, terminal, emperan toko, hingga yang tinggal di gerobak” terangnya. (RIF)