“Santri dari awal sudah memiliki bahan, terutama bacaan dari para santri ini bukan hanya sebatas buku pada umumnya. Para santri juga tentunya sudah mendalami ilmu agama, termasuk multibudaya dan ini yang tentunya bisa membuat santri menjadi penulis hebat,” jelas Triyanto.
Pembelajaran Santri Menulis tidak berpacu pada bidang jurnalistik. Sehingga ke depannya, para santri juga bisa menjadi penulis novel, penulis cerita pendek, bahkan menjadi penulis buku layaknya biografi, sejarah maupun sosiologi. (KYD)