“Saya juga minta yang Diklat sekarang online semuanya. Ini bagian dari kontijensi plan kita terkait isolasi terpusat. Ditambah juga di depan informasi kamar yang terisi berapa agar yang mau masuk sini bisa jelas,” lanjut Ganjar.
Selain menyiapkan tempat isolasi terpusat, Ganjar juga menyiapkan pemenuhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat. Selama ini pemenuhan tenaga medis memang sudah dibantu oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Meski demikian Ganjar menilai masih diperlukan tambahan sebagai langkah antisipasi jika terjadi outbreak.
“Kami temukan di sini (BPSDMD) ada relawan dari Poltekkes, mereka mahasiswa tingkat akhir. Saya kira ini cara yang baik dan kalau ini bisa diberikan satu kesempatan kepada mereka mengabdi untuk kemanusiaan, hal ini baik juga mereka ikut diterjunkan,” ucap Ganjar Pranowo
Berdasarkan penjelasan dari relawan Mahasiswa, setidaknya baru 30 persen Mahasiswa tingkat akhir yang menjadi relawan. Ganjar melihat adanya peluang penambahan relawan dari Mahasiswa, khususnya yang sudah tingkat akhir.
"Saya berpendapat bahwa dalam keadaan darurat seperti ini dibutuhkan akselerasi. Misal terjun sebagai relawan Covid-19 bisa menjadi insentif bagi Mahasiswa, tinggal kebijakan dari Perguruan Tinggi saja. (Di/KYD)