TULUNGAGUNG – realitasonline.id | Berdasarkan analisis kondisi iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, saat ini masih cukup signifikan dan bisa mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur hingga besok.
Seperti dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Tulungagung, Fairus,
BMKG telah mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem dan angin kencang di wilayah Jawa Timur sampai esok hari.
“Adanya pola tekanan rendah di Australia bagian barat mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif,” katanya, Rabu (01/02/2023).
Selain itu, potensi cuaca ekstrem yang digunakan disebabkan oleh aktifnya La Nina, gelombang Rossby dan gelombang Kelvin di wilayah Jawa Timur yang dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran yang tinggi), yaitu di wilayah Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk dan Kabupaten Madiun.
Selanjutnya, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Baru, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Robilinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Bojonegoro, Ponorogo, Pacitan, Kota Blitar dan Kota Malang.
Oleh Karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi. (TOP)
