TULUNGAGUNG – realitasonline.id | Saat ini masih di musim hujan dan juga masih dalam periode peralihan musim yang perlu diwaspadai peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan bahkan potensi hujan es.
Berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur masih berada pada puncak musim hujan dan kondisi dinamika atmosfir masih signifikan terdapat potensi peningkatan cuaca ekstrem. Karena itu, perubahan udara sangat berpengaruh pada tubuh, secara otomatis akan menyesuaikan dengan temparatur.
“Musim hujan yang berkepanjangan menyebabkan menurunnya imunitas tubuh atau daya tahan tubuh melemah, sehingga lebih rentan terserang penyakit,” kata Kasi Kefarnasian dan Perbekalan Dinas Kesehatan Tulungagung Masduki, Jumat (24/02/2023).
Masduki menyarankan, agar makan dan minum yang bergizi dan istirahat cukup, bila perlu, minum suplemen vitamin lengkap seperti vitamin B complek kombinasi C dan zinc. Perlu diwaspadai saat musim hujan yaitu penyakit diare yang disebut diare musiman ini ditandai dengan frekwensi buang air besar (BAB) yang meningkat di bandingkan biasanya.
Musim hujan juga berpengaruh pada kondisi tubuh demam, batuk, pilek atau flu dan penyakit kulit. Kebanyakan menyerang pada orang yang memiliki aktifitas di luar atau lapangan.
Ada juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti, yakni penyakit Zika (Zika disease), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan demam Chikungunya. Selain itu juga risiko gangguan penyakit yang disebabkan oleh patogen (bakteri, parasit, jamur), terutama menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir.
Masduki juga menyarankan agar orang-orang memperhatikan kebersihan dalam rumah, memastikan kamar tidur memiliki ventilasi udara yang baik, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih serta menggunakan masker di lingkungan berpolusi atau bila dekat dengan orang yang tampak sedang flu dan batuk.
(TOP)
