Peserta saling berkompetisi di atas panggung untuk mempraktikkan cara berkomunikasi dan menawarkan jamu produksinya. Kreativitas itu sengaja dipupuk sebagai salah satu inovasi dalam pemasaran.
Masduki menjelaskan lomba jamu gendong tersebut memiliki tiga tujuan utama, yakni menggerakkan perekonomian dengan pemanfaatan sumber hayati, peningkatan imunitas dan kebugaran serta sebagai bentuk pelestarian budaya warisan nenek moyang.
Sementara itu, salah satu peserta suwanti penjual jamu asal Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, mengaku senang bisa mengikuti lomba jamu gendong ini, karena ini merupakan pengalaman baru baginya.
Suwanti berharap dengan menjual produk jamu yang sehat usahanya akan lebih laku dipasaran yang tentunya akan meningkatkan penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarganya. (TOP)