BLITAR - realitasonline.id | Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya monumen pesawat tempur Sabre F-86 TS-8609 diresmikan oleh Wali Kota Blitar Drs Santoso dan Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Zulfahmi, bertempat di Alun-Alun Kota Blitar pada acara Semarak Blitar Keren.
Dalam sejarahnya, pesawat tempur F-86 Sabre mulai memperkuat Angkatan Udara Indonesia pada tahun 1973 dalam jajaran Skuadron Udara 14 Wing 300 Kohanud di Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun dan mengakhiri masa tugasnya pada tahun 1981.
Pembuatan monumen ini untuk mengenang peranan dan pengabdian pesawat F-86 Sabre dalam keikutsertaannya mengawal kedaulatan NKRI sekaligus sebagai pembinaan potensi dirgantara dalam membangkitkan rasa cinta tanah air bagi generasi penerus bangsa melalui matra udara.
"Pesawat tempur F-86 Sabre TS-8609 dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang akan melengkapi museum PETA dan diletakkan disisi timur dari patung Soeprijadi menyusul satu kendaraan lapis baja (tank) yang sudah dipajang sebelumnya," terang Wali Kota Blitar beberapa waktu yang lalu.
"Dan nantinya akan dibuat diorama tentang sejarah Soeprijadi dari masa kecil, remaja lalu dewasa dan ketika bertempur melawan penjajah hingga beliau meninggal dunia," imbuhnya.
Pesawat tempur jenis F-86 Sabre untuk menambah koleksi Monumen PETA dan dengan kehadiran pesawat F86 Sabre di Kota Blitar juga menunjukkan kehadiran TNI AU di Blitar juga merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Blitar dan perjuangan bangsa Indonesia, hal ini juga ditandai dengan berdirinya Detasemen TNI AU Ponggok.
Pemkot Blitar berharap Museum Peta ini menjadi destinasi baru wisata Kota Blitar, begitu juga menumbuhkan rasa Nasionalisme khususnya para wisatawan yang berkunjung ke Kota Blitar.