Binjai - Realitasonline.id | Bulog Cabang Medan dan Dinas Ketahanan Pangan Binjai, klarifikasi tentang peredaran beras pelastik yang sempat viral di medsos. Disebutkan bahwa beras itu dibeli sewaktu adanya pasar murah.
Hal tersebut terungkap dalam konfrensi Pers, di Pemko Binjai, Selasa (10/10/2023). Dalam konferensi ini dihadiri oleh Kasatreskrim dari Polres Binjai, Bulog Cabang Medan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Sumut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai dan Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Binjai.
Baca Juga: Pj Gubernur Sumut Rapat Mendadak Bahas Kesiapan Aceh dan Sumatera Utara Tuan Rumah PON XXI 2024
Kasatreskrim Polres Binjai, AKP Zuhata Mahadi mengatakan bahwa pihak Polres Binjai sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Dan beras yang diduga merupakan beras plastik tersebut sudah diambil sampel dan sedang dilakukan uji di Lab Saraswanti Indo Genetech yang berada di Bogor.
Baca Juga: 3 Orang Pengguna Sabu Ditangkap Polisi, Ternyata 1 di Antaranya Sudah Pernah Lakukan Hal ini
Wakil Pimpinan Bulog Cabang Medan, Matius Prananta Sitepu mengungkapkan bahwa beras yang dipasarkan di Gerakan Pangan Murah memang merupakan beras importasi pemerintah dari Vietnam, Thailand, India dan Pakistan.
Baca Juga: PTPN2 Peringati Maulid, Direktur Ajak Karyawan Ikuti Tuntunan dan Akhlak Nabi Muhammad
Namun, dapat dipastikan bahwa beras tersebut sudah melalui pemeriksaan kualitas secara maksimal di dua lembaga pemeriksaan yaitu Sucofindo dan Balai Karantina Pertanian.
Baca Juga: Tips Cara Membuat Tarikan Mesin Mobil Jadi Enteng
Ledy Festaria Kepala Seksi POPT dan DPI Hortikultura menjelaskan bahwa durasi waktu uji lab beras tersebut memakan waktu 8 - 10 hari dengan menggunakan 14 parameter.
Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap sabar menunggu hasil uji lab yang sedang dilakukan sehingga dapat diketahui kebenaran mengenai isu beras plastik tersebut. (BD)