Direktur PTPN 2 Dimutasi, Penggarapan Lahan HGU Merajalela

photo author
- Kamis, 28 Desember 2023 | 18:25 WIB
Kantor direksi PTPN2 di Tanjung Morawa sekarang PTPN1 Regional Satu (Realitasonline.id/zul)
Kantor direksi PTPN2 di Tanjung Morawa sekarang PTPN1 Regional Satu (Realitasonline.id/zul)

Tanjung Morawa - Realitasonline.id | Kondisi PT Perkebunan Nusantara I Regional Satu (sebelumnya PTPN2) setelah bergabung menjadi bagian dari Sub Holding SupportingCo terkesan berantakan.

Sepeninggalan Direktur PTPN2 Iwan Perangin Angin menjadi Direktur Hubungan Antar Lembaga PalmCo aksi penjarahan lahan Hak Guna Usaha di PTPN1 Regional Satu semakin menjadi-jadi.
Diantaranya lokasi pertapakan kantor Kebun Bandar Khalifah Kecamatan Percut Seituan yang sebelumnya sempat dikontrak Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai kantor unitnya.

Saat ini di tempat tersebut sedang dibangun dua unit ruko dan dua buah rumah.
Menurut keterangan Ketua Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) Bandar Khalifah,
Safar dirinya sudah dua kali melayangkan surat pemberitahuan soal bangunan itu ke kantor direksi PTPN2 di Tanjung Morawa kini PTPN1 Regional Satu.

Baca Juga: Seminar DWP, 'Manoe Pucok' Dipatenkan Jadi Budaya Asli Abdya

Namun tetap saja tidak ada tindakan apapun. "Sudah dua kali aku surati ke kantor direksi di Tanjung Morawa soal keberadaan pembangunan ruko itu bang. Tapi tetap gak ada jawaban,"jelas Safar ketika dikonfirmasi wartawan.

Safar juga membantah pihaknya ambil bagian dari penjualan lahan kebun dan pembangunan ruko yang telah dibeli warga itu. "Kalau soal itu ga ada bang,"bantahnya.

Kini, PTPN1 Regional Satu dipimpin Affan Safiq sebagai Region Head Regional Satu dan SEVP OP SupportingCo Regional Satu Pulung Rinandoro sebelumnya SEVP Management Asset PTPN2.

Baca Juga: Pidmil Kejati Sumut, 3 Tersangka Perkara Koneksitas Dugaan Korupsi Eradikasi Lahan PT PSU Rugikan Negara Rp50,4 M

Sejumlah karyawan menuturkan, sejak penggabungan itu aura di perusahaan tempat mereka bekerja berbeda jauh saat di bawah kepemimpinan Irwan Perangin Angin. "Sekarang karyawan terkesan malas-malasan, tidak tertib jam hadir dan pulang. Kinerja melorot. Apa yang selama ini sudah baik perlahan menjadi tidak baik," ungkapnya.

Dia menyebutkan, aksi penjarahan lahan HGU yang dulunya sangat mustahil dan minim, tapi sekarang makin menjadi-jadi. Orang dalam pun mulai ikut-ikutan bermain. Produksi sawit dan tebu juga berpengaruh menjadi melempem.

Baca Juga: Kenalin Produk Lokal! Fortuna Shoes; Sepatu Lokal yang Laris di Global

"Beda kali lah saat Pak IP (Irwan Perangin Angin) -begitu karyawan menyebut atasan mereka, masih menjabat Direktur di PTPN2 ini,"ungkap sejumlah karyawan PTPN1 Regional Satu kepada wartawan di salah satu warung sarapan di Tanjung Morawa saat jam dinas sudah berlangsung, Kamis (28/12/23).(zul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X