Realitasonline.id - Asahan | Mhd Hafiz, seorang siswa kelas 8A MTsN 2 di pinggiran kota Kabupaten Asahan mengayuh sepeda tua milik ayahnya setiap hari menuju sekolah sambil membawa dagangan yang diikat di belakang dengan menempuh jarak sekitar 4 Km.
Sepeda itu terlihat usang, dengan cat yang memudar dan suara derit di setiap kayuhan. Tak jarang sepeda yang dipakainya rusak, bahkan ada juga beberapa guru yang secara inisiatif membantu memperbaiki bahkan membelikan peralatan dari sepeda yang rusak tersebut agar bisa digunakan kembali. Bagi Hafiz, sepeda ini adalah simbol semangat dan harapan.
Begitulah potret anak desa sosok Mhd.Hafiz dengan semangatnya yang tinggi pergi ke sekolah walaupun hanya memiliki sepeda tua namun tak merasa minder dengan teman-temannya yang kebanyakan menggunakan sepeda motor bahkan tak jarang diantar dengan mobil ke sekolah.
Baca Juga: Kadispora Sumut Ajak Pegawai Gerak Jalan Santai
Informasi dihimpun, Jumat (15/11/2024), Kepala MTsN 2 Asahan Drs. Daman Huri Lubis, M.Pd juga pernah memantau keadaan Madrasah, saat melihat sepeda terparkir di parkiran, lantas menanyakan kepada Satpam bahwa siapa yang memiliki sepeda tersebut.
Karena melihat kondisi sepeda yang memprihatinkan kepala madrasah menyuruh Satpam memanggil pemilik sepeda Mhd.Hafiz Selanjutnya memberikan sejumlah uang untuk mengganti sela (tempat duduk sepeda) yang sudah rusak dan sayap depan yang berikat tali plastik.
Hafiz menceritakan kisahnya bahwa Setiap pagi ia bangun lebih awal untuk membantu menyiapkan dagangan yang telah dibuat ibunya untuk dia jualkan di sekolah. Ia menjual gorengan yang dibuat oleh ibunya itu. Setelah menyiapkan jualannya, ia bergegas menuju sekolah, berusaha menyesusikan antara belajar dan berdagang.
Baca Juga: Investasi Sukuk Tabungan ST013 BRI Makin Mudah di Aplikasi BRImo, Sudah Tahu Caranya?
“Sepeda ini membawa aku ke sekolah dan juga membawa dagangan ku. Tanpa sepeda ini, aku tidak bisa melakukan keduanya,” kata Hafiz sambil tersenyum, meski nafasnya sedikit terengah.
Di sekolah, Hafiz dikenal sebagai siswa yang rajin dan penuh semangat. Meskipun waktu belajarnya terbatas, ia selalu berusaha keras untuk mendapatkan nilai baik. Teman-temannya sering membantu menawarkan dagangannya kepada teman yang lain sewaktu jam Istirahat dan mereka pun tertarik untuk membeli dagangannya, Walau terkadang dagangannya habis dan terkadang juga tidak habis.
Baca Juga: Mobkas BMW Seri 5 F10 tahun 2011: Review Spesifikasi dan Fitur, Segini Harganya dengan Jarak Tempuh 77 Ribu Km
“Ini semua untuk masa depan ku. Aku ingin melanjutkan sekolah dan membantu orang tua serta aku ingin membuat bangga kedua orang tuaku,” ungkap Hafiz.
Perjuangan Hafiz menjadi inspirasi bagi banyak siswa lain terkhusus siswa di MTsN 2 Asahan. Di tengah kesederhanaan, ia menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras dapat mengubah hidup.
Hafiz bukan hanya sekadar siswa, tetapi juga contoh nyata bahwa mimpi bisa dicapai dengan usaha yang gigih. Dengan sepeda tuanya dan semangat yang membara,Hafiz melanjutkan perjalanan menuju masa depannya yang lebih cerah.(IW)