Realitasonline.id - Toba | Warga Toba Adhikara Hutajulu menyurati BPS Toba dengan Nomor surat: 25/AH- IP /XI/2024 Perihal tentang klarifikasi terkait peryataan Poltak Sitorus tentang data kunjungan wisatawan ke Toba tahun 2023 .
Sebelumnya Pemkab Toba menerbitkan Indeks Makro Pemkab (IMP) Toba yg berisi capain - capaian Pemkab Toba dalam berbagai Bidang kurun waktu tahun 2019 - 2023.
Adikara Hutajulu , selasa (19/11/2024 ) kepada awak media menyatakan bahwa disebutkan di IMP Toba tersebut , jumlah wisatawan ke Kab Toba di tahun 2023 berjumlah 2,08 juta orang.
Data tersebut sebelumnya disebutkan dari Dinas Kominfo Toba, tapi akhirnya dibantah oleh Pak Sesmon Butar - Butar Kadis Kominfo) Toba sewaktu pelaksanaan RDP beberapa waktu yg lewat di DPRD Kab. Toba.
Beliau menyatakan Data tersebut berasal dari Dinas Pariwisata Kabupaten Toba dan pihaknya tidak mengetahui bagaimana data itu diperoleh dan mereka hanya meneruskannya untuk di publikasikan.
Di kesempatan yg berbeda Kadis Pariwisata menjelaskan bahwa angka jumlah wisatawan tersebut diperoleh dari Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata.
Dalam debat terbuka Calon Bupati - Wabup Toba yang dilaksanakan KPU Toba di hotel Emerald garden Medan Cabup Ir Poltak Sitorus menyatakan data jumlah kunjungan wisatawan 2,08 juta org itu di peroleh dr Badan Pusat Statistik.
"Terkait hal itu dan biar jelas, apakah data 2,08 juta orang kunjungan wisata itu dari BPS atau tidak, maka saya menyurati Kepala BPS Kabupaten Toba untuk mengklarifikasi pernyataan Cabup Ir Poltak Sitorus tesebut, agar jelas dari mana angka jumlah kunjungan wisata sebanyak 2,08 juta org tersebut diperoleh, diharapkan Kepala BPS Kab. Toba dalam waktu secepatnya dapat mengklarifikasi.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya Bupati petahana yg juga merupakan Cabup Toba Ir Poltak Sitorus selalu bersemangat akan pencapaian di bidang pariwisata tersebut.
Namun tadi malam beliau mempertontonkan bagaimana dia membanggakan capain - capaian Pemerintahannya sementara angka dalam capain tersebut tidak diketahui kejelasannya bersumber dari mana sehingga terkesan sebagai suatu kebohongan yg dipaksa seolah - olah menjadi prestasi menjelang Pilkada tahun 2024 ujar Adhikara Hutajulu. (MS)