Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Program Ketahanan Pangan (Ketapang), kembali digalakkan di sejumlah wilatah di Kota Padangsidimpuan khususnya di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Kali ini, Kapolsek Batunadua AKP T. Saragih, bersama unsur Forkopimca, Perangkat Desa dan masyarakat melaksanakan kegiatan penanaman jagung pipil di lahan seluas 3 hektare di Dusun I Desa Pudun Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kamis (28/8/2025).
Kegiatan tersebit dihadiri Camat Batunadua Antony, Kepala Desa Pudun Julu Ginda Harahap, PPL Desa Pudun Julu, perangkat desa, personel Polsek Batunadua, serta masyarakat setempat.
Baca Juga: Polres Rapat Analisa dan Evaluasi Progres Ketapang Guna Penguatan Program MBG di Padangsidimpuan
Adapun bibit jagung pipil yang ditanam merupakan jenis Syngenta, yang memiliki produktivitas tinggi untuk mendukung program pangan masyarakat.
Kapolsek Batunadua AKP T. Saragih menegaskan, kegiatan ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga menjadi bentuk nyata sinergi antara aparat, pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
“ Jagung ini kita tanam bersama dengan harapan hasil panennya nanti dapat membantu kebutuhan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian desa, ” ujarnya.
Baca Juga: Dinas Ketapang Binjai Salurkan Bantuan Penanaman Bawang Merah: Sokong Ketahanan Pangan
Camat Batunadua Antony, SH mengapresiasi langkah Kapolsek dan masyarakat Pudun Julu yang bergotong royong menanam jagung sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Dengan lahan 3 hektare ini, ia berharap hasil panen nanti dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan sekaligus menambah penghasilan masyarakat.
“ Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi Pemerintah Kecamatan, Desa, aparat keamanan dan masyarakat bisa menghadirkan manfaat langsung bagi ketahanan pangan, " ungkapnya.
Baca Juga: DPRD Medan Ingatkan Pemko Monitor Peredaran Beras Oplosan, Gandeng Dinas Ketapang dan Polda Sumut
Antony menambahkan, pihak Kecamatan akan terus mendorong desa-desa di wilayah Batunadua agar mengoptimalkan lahan pertanian yang tersedia. “Jika setiap desa bisa memanfaatkan lahan tidur, tentu dampaknya besar untuk ketersediaan pangan dan kesejahteraan warga, ” katanya.(RI)