Realitasonline,id - Taput | Mengusung tema" Mewujudkan Tapanuli Utara Menjadi Sentra Ulos Nasional’, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menggelar Festival Ulos dan Fashion 2025 dipandu dengan perayaan Hari Ulos Nasional.
Kapasitas selaku Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia(ASEPHI) RE Nainggolan hadir dan memberi sambutan pada pagelaran yang berlangsung Jumat(17/10/2025) di jalan Sisingamangaraja depan Sopo Partungkoan Tarutung.
RE Nainggolan menyebutkan, Tapanuli Utara memiliki potensi besar menjadi pusat ekspor dan produksi ulos nasional, harus digenjot kualitas dan daya jual ulos perlu ditingkatkan melalui standarisasi, kurasi desain, serta yang tak kalah penting promosi yang berkelanjutan.
Baca Juga: 10 Set Alat Tenun Bantuan dari CSR PT SOL, Sasar Pengrajin Ulos Batak Tingkatkan Keterampilan
Bupati Taput periode 1999-2004 ini juga menyebut betapa pentingnya sinergi (kolaborasi) antara pelaku budaya, pemerintah dan sektor industri kreatif. "Untuk melestarikan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan potensi budaya sebagai basis ekonomi kreatif melalui kolaborasi begitu penting", pungkas RE Nainggolan.
Bupati Tapanuli Utara Jonius TP Hutabarat menyebut ulos bukan hanya simbol adat, tetapi juga sandang dan jati diri orang Batak. Melalui festival ini, kita dorong agar ulos gedogan (bukan mesin) menjadi kebanggaan dan kekuatan ekonomi lokal.
"Kita akan melaksanakan ‘Hari Kamis Hari Berbudaya’ dimana Siswa dan ASN akan mengenakan pakaian dengan kreasi ulos khususnya ulos gedogan sehingga menjadi penggerak internal,” kata Bupati JTP seperti dikutif dari siaran Diskominfo.
Baca Juga: Tak Ada di Solo, Kahiyang Ayu Terkesima Cara Pembuatan Kain Ulos
Ketua Dekranasda Tapanuli Utara, Neny Angelina br Purba, berharap perayaan Hari Ulos di Taput menjadi agenda tahunan. Tapanuli Utara memiliki lebih dari 6.500 penenun.
" Melalui festival ini, kita ingin mengangkat mereka, mengubah air mata penenun menjadi mata air kebahagiaan bagi Tapanuli Utara ,” pungkas Neny Angelina.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seperti lomba tenun sadum sirat, styling ulos, fashion show, talkshow budaya, lomba mewarnai, serta hall of inspiration yang menampilkan sejarah dan filosofi ulos serta hiburan malam hari.
Terpantau berbagai ragam kegiatan tak bisa tergelar secara tuntas akibat cuaca yang kurang mendukung namun kegiatan ini menyita banyak perhatian masyarakat dan pelajar.(MN)