Realitasonline.id - Serdang Bedagai | Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengadakan Bimtek Pelayanan Publik Bidang Pendidikan selama tiga hari sejak 15 Oktober hingga Sabtu, 18/10/2025) guna mewujudkan tertib administrasi dan pelayanan publik yang maksimal.
Kegiatan bimtek tersebut meliputi berbagai ruang lingkup pelayanan publik, dengan barang publik, jasa publik, standar layanan publik.
Prinsip penyusunan standar pelayanan yang mengacu kepada
Keadilan, akuntabel, transparansi dan berkelanjutan bersifat sederhana dan partisipatif.
Selama Bimtek melibatkan, berbagai nara slumber dari bidang masing-masing, seperti Ombudsman
Florensia Sipayung, Friyan Panjaitan, Jhonni Hutagalung,
Hardi dari KPPU,
Dr A Haris Nst, Ketua Komisi Informasi Publik Sumatera Utara,
Serta beberapa Narsum dari Dinas Pendidikan Serdang Bedagai.
Baca Juga: Dinkes Toba Beri Bimtek Pengelolaan Obat Kendalikan Resistensi Antimikroba
Peserta Bimtek terdiri dari kepala sekolah SD, SMP, Korwil dan para Kabid Disdik Sergai dibuka dan ditutup Bupati Sergai, Sekda dan Kadis Pendidikan Sergai.
Sistem pelayanan prosedur yg menerima aduan, saran dan masukan mengacu kepada standar komponen pelayanan publik dan menghindari Mal Administrasi.
Untuk itu, perlu diadakan evaluasi kinerja pelayanan, penilaian mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai standar pelayanan, maka teori dan praktek harus sesuai dan mengacu SOP ( Standar Operasional Pelayanan ), SP (Standar Pelayanan ) dan SPM (Standar Pelayanan Minimal ).
Disela-sela kesibukannya kegiatan peserta Bimtek juga diadakan post test guna mengetahui tingkat keberhasilan penyerapan peserta dengan materi yang diberikan narasumber.
Bupati Sergai, Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan berharap, seluruh peserta Bimtek dapat melaksanakan pelayanan publik di bidangnya masing masing kepada masyarakat semaksimal mungkin.
" Apabila ada pelayanan yang kurang puas atau hal lainnya, boleh menghubungi call. 1708 agar mendapat jawaban yg lebih intensif dan untuk mediasi kepada yang bersangkutan, karena informasi terbuka membangun kepercayaan publik dalam pendidikan," ungkapnya. (Frans Simatupang)