Realitasonline.id - Pematangsiantar | Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan bukan sekadar perayaan budaya, melainkan wujud nyata kecintaan terhadap warisan leluhur, utamanya terhadap 14 etnis yang ada di Asahan.
Bank Indonesia memandang bahwa pelestarian budaya berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi. Budaya yang kuat akan menumbuhkan jati diri, memperkuat pariwisata, dan membuka peluang bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang.
Hal itu disampaikan Deputy Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Yudha Wirawan pada acara penutupan Festival Sisi Batas Labuhan (FSBL) dan PSBD, Minggu (19/10/2025) malam.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Pelaksanaan PSBD Asahan ke - 6 Oleh Etnis Jawa Terlaksana
Kegiatan PSBD x FSBL, kolaborasi Bank Indonesia dengan Pemkab Asahan telah berlangsung 16 hari (4-19 Oktober 2025), mencapai 1 Milyar untuk total keseluruhan UMKM. "Hal ini kami harapkan dapat mendorong
peningkatan ekonomi di kabupaten Asahan," paparnya.
Talk show UMKM yang diselenggarakan BI dengan mengundang narasumber Irian Department Store dan Shopee diharapkan dapat memperluas pemasarannya, baik melalui pasar modern maupun secara digital melalui aplikasi e-commerce.
Melalui pelayanan penukaran dan total uang lusuh kepada masyarakat di Kabupaten Asahan pada tanggal 6 - 8 Oktober, dan 15 – 17 Oktober 2025 sebesar Rp540.000.000,00. Juga total transaksi QRIS selama penyelenggaraan mencapai lebih dari 30.000 transaksi.
Baca Juga: PSBD Asahan ke-6 Tidak Sekedar Tampilkan Seni Budaya Saja Tapi Tekologi hingga UMKM
Bank Indonesia berharap, kegiatan FSBL dan PSBD semakin mempererat persatuan, melestarikan budaya, sekaligus membuka jalan bagi kemajuan ekonomi masyarakat Asahan.(SS)