Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Malam Grand Final Pemilihan Boru Namora Duta Karang Taruna Tapanuli Selatan (Tapsel) 2025 yang digelar di Lapangan Astaka Desa Tolang, Kecamatan Sipirok, berlangsung meriah, sukses, dan penuh makna, Kamis (20/11/2025).
Ajang bergengsi ini menjadi salah satu puncak peringatan Hari Jadi ke-75 Kabupaten Tapsel, yang menghadirkan Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, unsur Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK, ketua Karang Taruna dari berbagai daerah, serta ratusan masyarakat yang memadati lokasi acara.
Bupati Tapsel mengungkapkan rasa syukur dapat menghadiri agenda penting yang melibatkan generasi muda ini. Meski kondisi keuangan daerah terbatas, ia menegaskan bahwa rangkaian Hari Jadi ke-75 tetap dirancang untuk memberi ruang kreatif bagi anak-anak, remaja, hingga pelajar tingkat SMP dan SMA.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Tapsel serta Karang Taruna dari Kabupaten tetangga seperti Palas, Asahan dan Langkat yang turut menyukseskan acara tersebut. Keberhasilan pemilihan Boru Namora bukan hanya tentang siapa yang menang, melainkan bagaimana para Duta Karang Taruna mampu mengemban misi sosial dan budaya di desa dan dusun tempat mereka tinggali.
Momen mengharukan terjadi ketika salah satu finalis menitikkan air mata saat menceritakan perjuangannya membantu anak-anak di desanya agar tetap bersekolah. Kisah itu mendapat tepuk tangan panjang dari para penonton.
Ketua Karang Taruna Tapsel, Ahmad Bangun Ritonga, SE, menegaskan, Boru Namora bukan hanya kontes kecantikan budaya, melainkan sarana membentuk pemuda yang peduli dan adaptif terhadap perubahan zaman, serta mampu melestarikan budaya sekaligus menjawab tantangan masa kini.
Baca Juga: Terima Pengurus IMI Sumut, Pj Gubernur Sumut Dukung Event APRC Grand Final Menuju WRC di Danau Toba
Ia menjelaskan, proses pemilihan dimulai dari sosialisasi di sekolah dan perguruan tinggi, dilanjutkan audisi, masa karantina, hingga penugasan membuat karya tulis berdasarkan observasi lapangan tentang isu sosial.
Para finalis juga diuji melalui pertanyaan tentang budaya, literasi digital, hingga peran pemuda dalam memerangi persoalan sosial di desa. Hasilnya menunjukkan bahwa generasi muda Tapsel memiliki pemikiran kritis dan kepedulian tinggi terhadap lingkungannya.
Selain menjadi ajang pencarian duta kepemudaan, Grand Final Boru Namora juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Pelaku UMKM tampak memadati area sekitar lokasi acara dengan stan kopi lokal, jajanan tradisional, kerajinan tangan, dan produk khas Tapsel lainnya. “ Acara seperti ini membuat kami merasa diperhatikan, ” ungkap salah satu pedagang UMKM yang produk jualannya laris manis sepanjang malam.
Baca Juga: Pemilihan Duta Genre Kabupaten Asahan Tahun 2024, Pjs Katakan Ini
Acara ditutup dengan wajah-wajah penuh harapan, baik dari para finalis, penyelenggara, maupun masyarakat, yang percaya bahwa generasi muda Tapsel mampu membawa perubahan positif untuk daerahnya. (RI)