SMSI Batu Bara Kecam Aksi Kekerasan di SPBU: Wartawan Tidak Boleh Diintimidasi

photo author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 15:34 WIB
Wakil Ketua SMSI Batu Bara, Gusti Sinaga
Wakil Ketua SMSI Batu Bara, Gusti Sinaga

Realitasonline.id - Batu Bara | Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Batu Bara angkat bicara terkait insiden penghalangan liputan yang dialami Wakil Ketua PWI Batu Bara, Sholeh Pelka, saat meliput kelangkaan BBM di SPBU Suka Raja, Kecamatan Air Putih.

Kejadian ini memicu perhatian luas setelah seorang pembeli BBM bertindak kasar dan meremehkan profesi wartawan hingga sempat merampas ponsel yang digunakan untuk bekerja.

Wakil Ketua SMSI Batu Bara, Gusti Sinaga, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Ia menilai insiden ini menjadi pengingat penting bahwa seluruh elemen masyarakat harus menghormati tugas jurnalistik, terutama ketika wartawan sedang mengumpulkan informasi terkait isu publik seperti kelangkaan BBM. Menurutnya, wartawan hadir untuk memberikan informasi yang akurat dan dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Bobby Nasution dan Gibran Tinjau Gudang Logistik Lanud Soewondo Pastikan Kelancaran Distribusi Bantuan Bencana

 

Gusti menegaskan bahwa intimidasi, pelecehan verbal, maupun tindakan fisik terhadap jurnalis tidak boleh terjadi dalam situasi apa pun. Ia menilai menjaga ruang kerja yang aman bagi wartawan adalah bagian dari komitmen bersama untuk memastikan keterbukaan informasi dan kepentingan publik tetap terjaga.

“Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menghambat wartawan yang sedang bertugas. Tugas jurnalistik adalah amanah undang-undang, dan kita semua patut menghormatinya,” ujarnya dengan tegas.

Dalam pernyataan lanjutannya, Gusti menekankan pentingnya memahami bahwa wartawan bekerja untuk kepentingan masyarakat luas.

“Menghalangi wartawan berarti menghalangi masyarakat memperoleh informasi yang benar. Karena itu, saya mengajak semua pihak untuk mendukung dan tidak merintangi kerja jurnalistik di lapangan,” tambahnya.

 

Baca Juga: OJK Sederhanakan Aturan Baru Pergadaian POJK 39 Tahun 2024

 

Insiden yang dialami Sholeh Pelka terjadi ketika ia hendak mengambil dokumentasi dan informasi mengenai antrean panjang serta kelangkaan BBM. Kehadirannya sempat memancing reaksi negatif dari seorang pembeli BBM yang melontarkan ucapan tidak sopan, meremehkan profesi pers, dan bahkan sempat merampas ponselnya. Beberapa saksi menyebut tindakan itu dilakukan tanpa alasan jelas, sehingga situasi di SPBU sempat memanas sebelum diredam warga.

Meski mendapat perlakuan tidak menyenangkan, Sholeh memilih tetap tenang dan profesional. Ia menegaskan bahwa wartawan bertugas memastikan informasi disampaikan secara benar kepada publik, terlebih saat masyarakat mengalami kesulitan akibat kelangkaan BBM.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X