Pakpak Bharat - Realitasonline.id | Akibat adanya dugaan kampanye hitam (black campaign) yang menjurus ke Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) yang dilontarkan seorang wanita diduga tim sukses salah satu Paslon Bupati wakil Bupati Pakpak Bharat Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang yang viral di medsos Facebook dan YouTube, puluhan tokoh-tokoh marga Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat menyampaikan pernyataan sikap dihalaman tugu Pemekaran jalan ringroad Lae Mablno Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat, Jum’at (2/10) lalu.
Dalam fotocopy pernyataan sikap oleh tokoh-tokoh marga-marga Pakpak di Pakpak Bharat itu, yang diterima sejumlah wartawan diantaranya berisi sebagai berikut :
1. Kami masyarakat Pakpak Bharat bersahabat dengan semua suku, seperti yang diatur dalam tatanan kehidupan yang dikenal dengan Sulang Silima Pakpak yang terdiri unsur Siciranggung isang-isang, ciranggun Tulan Tengah, dan ciranggung prekur-ekur, berru dan puang.
2. Menjamin keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari, mencintai keberagaman yang dibingkai dengan Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. 3. Adat istidat dan budaya leluhur kami mengajarkan keturunanannya menggelar tikar bagi tamu yang datang, rukun dan hidup bersama semua suku.
Kemduian, 4, Bilamana ada oknum yang mengeluarkan kata-kata berbau SARA, tegas kami sampaikan, kami ikut kecewa, dan kami sampaikan pernyataan tersebut tidak mewakili marga Pakpak yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat.
5. Untuk tidak menggangu hubungan baik antar sesama masyarakat di Pakpak Bharat dan juga masyarakat Pakpak Bharat yang berada diluar daerah kabupaten Pakpak Bharat. Kami selaku tokoh marga-marga Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat minta maaf sedalam-dalamnya kepada semua Pihak yang merasa ikut terganggu atas ucapan tersebut. Dan kami nyatakan, tidak ada usir mengusir dari tanah Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara ini.
Para tokoh-tokoh marga Pakpak yang berada di Pakpak Bharat menyampaikan pernyataan tersebut adalah, Marga Padang, Berutu, Solin, Manik, Banurea, Boangmanalu, Cibro, Padang Batanghari, Tinendung, Kebeaken, Lembng, Sitakar, Angkat, Maharaja, Tumangger, dan Munthe. (KT)