TAPANULI SELATAN - realitasonline.id | PT. North Sumatra Hidro Energy (NSHE) selaku kontraktor proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sinamboru Kelurahan Wek I Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa longsor yang terjadi di lokasi proyek PLTA Batangtoru pada Kamis (29/4/2021) lalu.
Belasan orang dinyatakan hilang, temasuk 2 karyawan PT. NSHE masing-masing, Long Quan yang merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Dolan Sitompul yang masuk merupakan karyawan dan warga lokal. Kedua karyawan yang hilang tersebut masih dalam pencarian tim evakuasi dari TNI, Polri, BPBD dan pihak perusahaan.
Communication and External Affair Director PT. NSHE Ir. Firman Taufick dalam siaran persnya Sabtu (1/5/2021) menyatakan, saat ini pihaknya belum dapat memberikan informasi mengenai jumlah keseluruhan korban karena belum mendapatkan informasi lebih lanjut dan proses pencarian korban pun masih terus berlangsung.
Terkait karyawan SNHE yang turut menjadi korban tanah longsor, Ir. Firman Taufick menjelaskan, dalam peristiwa longsor tersebut ada 4 karyawan Shyno Hydro terdiri dari 2 orang tenaga kerja lokal dan 2 TKA warga negara China turut menjadi korban.
“ Saat itu ke 4 karyawan PT. SNHE sedang mengecek situasi banjir lumpur untuk diantisipasi agar tidak membahayakan. Tiba-tiba longsor datang mengakibatkan 3 karyawan masing-masing Mister Long Quan (TKA) serta Dolan Sitompul dan Doly Sitompul (karyawan local) hilang tersapu longsor, sedangkan seorang karyawan lainnya bernama Xie yang juga TKA berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka luka, “ terang Taufik.
Baca Juga: Longsor PLTA Batangtoru, Walhi Sumut: Aktivitas PT NSHE Minim Mitigasi Kebencanaan
Baca Juga: Ini Data Jumlah Warga Asahan Terkonfirmasi Covid 19