TAPANULI SELATAN - realitasonline.id | Komandan Distrik Militer (Dandim) 0212/Tapsel selaku Komandan Satuan Tugas (Dan Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler 111 Kodim 0212 /Tapsel Tahun Anggaran (TA) 2021 Letkol Inf. Rooy Chandra Sihombing, SIP meninjau perkembangan sejumlah proyek pembangunan fisik TMMD di lokasi TMMD di Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (28/6/2021).
Salah satu lokasi yang dikunjungi Dan Satgas adalah pembangunan jalan di Dusun Tangga Batu Desa Siuhom. Jalan yang dibangun prajurit TNI sepanjang 6,4 Kilometer dan lebar 8 meter tersebut amat penting bagi masyarakat setempat. Pasalnya jalan tersebut merupakan penghubung antar Dusun yang selama ini terisolir yakni Dusun Tangga Batu Desa Siuhom Kecamatan Amgkola Barat dan Lingkungan II Desa Batu Rosak Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapsel.
" Tinjauan ini merupakan pengecekan terhadap perkembangan pembangunan. Kami ingin melihat sejauh mana perkembangan pekerjaan yang telah di laksanakan dan melihat secara langsung kondisi nyata di lapangan. Tentu perlu ada evaluasi, kekurangan atau kedala di lapangan. Ini penting untuk kesuksesan program ini sesuai rencana, " sebut Dan Satgas.
Selain akan menjadi jalan pengubung antar Dusun dan Kecamatan, pekerjaan pembukaan badan jalan ini akan meningkatkan efisiensi dan aksesisibilitas masyarakat setempat. Pasalnya, selama ini masyarakat yang akan mengangkut hasil.pertanian harus menggunakan kuda karena kenderaan tidak bisa melintas akibat ketiadaan insfrastruktur jalan.
" Hingga hari ini, pekerjaan fisik pembangunan jalan TMMD sudah mencapai 70 persen dan diharapkan, hingga penutupan TMMD nanti tanggal 14 Juli 2021 jalan sudah tembus dan sudah bisa dimanfaatkan warga, " terangnya.
Sementara warga masyarakat Siuhom R. Harahap mengatakan, jalan yang dibangun Satgas TMMD 111 Kodim 0212/Tapsel ini memang sangat diharapakan oleh masyarakar kami fan sudah 40 tahun Desa kami ada, baru ini jalan di bangun.
" Selama ini, untuk mengangkut hasil pertanian khususnya untuk mengangkut buah salak dan karet kami harus menggunakan kuda, karena tidak ada jalan untuk kenderaan. Diharapkan dengan ada nya jalan ini, akan sangat membantu masyarakat petani dan pekebun, " ucap Harahap. (RI)
