PAKPAK BHARAT – realitasonline.id | Stunting ini bermula dari kondisi kurangnya gizi saat dalam usia kandungan sampai usia 1000 hari pertama pasca kelahiran, sebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Juniatry dihadapan puluhan ibu serta petugas kesehatan lainnya saat berkunung ke Pusat Kesehatan Pembantu Desa Kuta Tinggi Kecamatan Salak, Kamis (16/6/2021).
Dikatakannya, hal ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup, kita mau anak-anak kita ini kelak menjadi bagian dari generasi emas Pakpak Bharat yang kita idam-idamkan bersama, “kondisi seperti ini harus kita antisipasi bersama karena sangat mempengaruhi terhadap daya tahan tubuh akan berbagai penyakit, menyebabkan keterlambatan daya kerja otak, serta sangat berpengaruh pada pertumbuhan jasmani untuk tahap selanjutnya, kita tidak boleh biarkan anak-anak kita terus terbelenggu dalam kondisi ini”, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kepada para petugas kesehatan, petugas Pos Kesehatan Desa, Kader-Kader kesehatan dan yang lainnya, Ketua TP PKK berpesan sembari mengajak semua untuk menyatukan langkah dan visi guna bersama-sama memberantas gizi buruk ini.
Sementara Kepala Puskesmas Salak Kepala Puskesmas Salak Sudianto Bancin, SKM kepada masyarakat berpesan agar rutin memeriksakan kondisi kesehatan di fasilitas kesehatan yang tersedia. “Kami himbau kepada bapak dan ibu sekalian agar selalu dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan kita, kondisi kehamilan, begitu juga anak-anak kita agar selalu kita bawa dan periksakan kondisi kesehatannya di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada, agar kondisi kesehatan kita tetap terpantau”, sebutnya.
Disela-sela kunjungannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor didampingi Camat Salak Sahat Boangmanalu, MM dan Kepala Puskesmas Salak Sudianto Bancin, SKM bersama yang lainnya memberikan bantuan makanan tambahan dan vitamin kepada seorang ibu yang baru saja melahirkan. (KT)