Karateka Muda Sumut Diharapkan Bisa Buat Kejutan di PON, Target 2 Emas

photo author
- Kamis, 23 September 2021 | 10:48 WIB

MEDAN - realitasonline.id | Cabang olahraga karate merupakan satu dari sekian cabang yang bakal menjadi andalan bagi kontingen Sumatera Utara untuk meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Cabor karate akan dipertandingkan di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura mulai 11-14 Oktober.

Tidak heran, jika cabor karate diharapkan menjadi lumbung medali emas bagi Sumut. Belajar dari PON tahun 2016 di Jawa Barat, cabang olahraga tarung ini sukses mempersembahkan 2 emas. Tahun ini, minimal pencapaian tersebut bisa kembali dipertahankan.

“PON tahun lalu dua, kita berupaya menyamakan itu dulu. syukur – syukur bisa lebih,” ujar Pelatih karate Sumut, Delphinus Rumahorbo, Rabu (22/9) di pusat latihan FORKI Sumut, komplek Cemara Hijau.

Berkekuatan delapan atlet pada PON ke XX ini, Delphinus tentu tidak hanya berharap besar medali bisa diraih melalui atlet senior seperti Dessyinta, Wan Nurul, dan Widodo yang telah merasakan aroma persaingan di PON. Justru, atlet yang baru akan tampil perdana di PON, diharapkan bisa menyumbangkan emas sekaligus memberikan kejutan.

“Kita berharap mereka bisa membuat kejutan, karena mereka selama ini di kategori junior juga pernah meraih juara. Tapi, ini kan PON, yang tensinya pasti lain suasananya. Selama ini kita gembleng mereka. Nicky baru masuk tentara, kita harapkan didikan di sana bisa membangun daya juang dia,” harap Delphinus.

Selain bisa bersaing dengan karateka provinsi lain untuk memperebutkan medali, para atlet juga diharapkan mampu menjaga diri dari kondisi luar arena pertandingan. Mulai dari pandemi Covid -19 serta penularan penyakit malaria yang masih tinggi di Papua. “Saya kira mereka (atlet) sedikit banyak dengar kondisi di sana. Ada malaria, KKB, dan pandemi sekarang. pasti berpengaruh, tapi kita coba menyikapinya melalui latihan. Mudah – mudahan selama ini mereka biasa – biasa saja,” katanya.

terkhusus selama masa pandemi Covid -19, diakui Delphinus tentu tiadanya program try out dan event menyulitkan pelatih melakukan evaluasi secara menyeluruh. Hanya dengan cara menggelar simulasi pertandingan, menjadi opsi terakhir bagi tim pelatih agar atlet bisa merasakan aura pertandingan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X