TANJUNGBALAI - realitasonline.id | Dalam menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan nyaman dibutuhkan kesadaran, kerjasama, dan peran serta masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga lingkungan sebagai salah satu langkah antisipasi banjir akibat pasang air laut (rob) serta curah hujan yang tinggi yang saat ini terjadi di Kota Tanjungbalai.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungbalai, Drs. Fitra Hadi saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (13/10/2021).
"Saat ini, ancaman banjir menjadi momok utama kita di Tanjungbalai. Baik yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi, maupun banjir rob dampak naiknya permukaan air laut yang melanda sejumlah daerah di Kota Tanjungbalai dan bahkan kini sampai menggenangi inti kota" ungkapnya.
Fitra menjelaskan persoalan banjir bukan hanya sekedar peristiwa bencana alam semata, namun juga tak terlepas dari tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Saat ini kita lihat bersama ada sungai yang telah menjadi lahan seperti di jl. listrik, ada juga dulunya sungai besar kini sudah menyempit, serta ada saluran drainase yang digunakan sebagai tempat berjualan dan bahkan tempat tinggal" ungkapnya.
Selain itu, keadaan drainase atau gorong-gorong yang ada juga masih butuh perhatian khusus. Karena ada sebagian gorong-gorong yang tak jelas hulu-hilir buangnya dan bahkan ada drainase yang ditutupi full beton sehingga sukar untuk dilakukan maintence atau dibersihkan.
"Sejatinya kita sangat butuh regulasi lugas dan tegas yang dapat mengatur tentang tata kelola pembangunan agar fungsi drainese tidak disalahgunakan, disamping peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan tentunya sangat diharapkan" tutupnya. (FRP)