Deli Serdang - realitasonline.id | Razia petugas gabungan yang terdiri dari DPRD Sumut, DPRD Deliserdang, PTPN 2, Satpol PP dan pihak pemerintah kecamatan yang turun ke lokasi Galian C ilegal terletak di Desa Sena kecamatan Batang Kuis kabupaten Deliserdang terkesan sudah bocor Rabu (9/2).
Pasalnya, kedatangan petugas itu diduga sudah di kondisikan sebab saat tiba di lokasi barang bukti (BB) sudah tidak ada di lapak pengorekan.
“Kayaknya sudah dikondisikan kedatangan petugas itu. Buktinya gak ada lagi alat berat (Beko) dan truk – truk tanah pun sudah tidak masuk lagi disana. Pada hal beberapa hari lau masih ada aktivitas tapi hari ini ketikaipetugas datang tidak terlihatlagi aktivitas pengorekan begitulah sejakdulu. Sudah bertahun – tahun ada galian tanah di seputaran kecamatan Batang Kuis ini. Sama ajanya kisahnya. Hari ini digrebek beberpa hari lagi main lagi. Begitu seterusnya. Mungkin jelas kurasa upetinya maka tetap ada aja Galian di daerah sini”, sebut warga yang tak jauh dari lokasi Galian dan minta namanya tidak disebut .
Kepada wartawan, petugas yang turun ke lokasi Galian C diantaranya Subandi dari komisi A DPRD Deliserdang, Rahmad pihak PTPN 2, Camat Batang Kuis Avro Wibowo beserta sejumlah petugas Satpol PP Deliserdang mengungkapkan kedatangan mereka sifatnya hanya peninjauan.
Lahan PTPN II hancur babak belur di gali oleh mafia mungkin disebabkan adanya sebahagian Oknum pihak PTPN II serta pihak terkait lainnya selama ini telah ditutup matanya oleh Oknum - Oknum tertentu ujar warga.
Adapun galian C itu terpantau di dusun V Desa sena Kecamatan Batang kuis milik berinisial Ji dan di desa sena samping restoran mbok ijem Kecamatan Batang Kuis milik berinisial Jk.
Dari kesemua itu, akibatnya aktivas Galian C disana cukup mengganggu warga. Selain desingan hiruk pikuk alat berat sewaktu mengeruk tanah, lalu lalang truk angkutan matrial hasilnya penambangan kerap mengganggu pengguna jalan sebab menimbulkan kemacetan. Selain itu tumpahan tanah di jalan raya menimbulkan jalan licin saat musim penghujan serta berdebu saat kemarau. Takkala hanya itu, kerab lalu lalang truk kerap mengancam jiwa pengendara lainnya lantaran pengemudi truk kerap mengemudikan truknya dengan kecepatan tinggi dengan alasan kejar trip, tukas warga seraya menyebut jika disana banyak terdapat lokasi Galian C ilegal lainnya. (Zul).