PADANGSDIMPUAN-realitasonline.id| Wakil Walikota Padangsidimpuan Ir. H. Arwin Siregar,MM, mengapresiasi terbentuknya beberapa Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) Rumah Produksi di Kota Padangsidimpuan, yang salah satunya Rumah Produksi olahan berbahan baku ubi, di Desa Aek Tuhul. Apresiasi tersebut disampaikan Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin Siregar, saat meresmikan gedung Rumah Produksi dan galeri produk olahan ubi yang merupakan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM), yang dikelola Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Aek Tuhul, di Desa Aek Tuhul, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Rabu (9/3/2022). Selain peresmian Rumah Produksi olahan ubi, Wakil Walikota juga menyerahan bantuan peralatan untuk pengolahan ubi, yang merupakan bantuan Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan. Peresmian Rumah Produksi dan penyerahan bantuan alat pengolahan ubi dihadiri Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan Ir. Ridoan Pasaribu, Kadis Perumahan dan Permukiman (Perkim) Imbalo,ST, Kepala Desa Aek Tuhul H. Amran Hasibuan, Perwakilan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Badan Keswadayaan Masyarakat Aek Tuhul, Hatobangon, Harajaon, Alim Ulama, Koordinator BKM Rumah Produksi Ubi Purnadi, SE dan masyarakat setempat. Lebih lanjut Wakil Walikota menyampaikan, peresmian rumah produksi berbahan baku ubi ini merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintahan dalam bidang ekonomi masyarakat, apalagi potensi peosuk berbahan baku ubi sangat berpeluang tumbuh dan berkembang khususnya di daerah kita ini, namun perlu upaya yang serius dan menjadi sumber daya yang ada serta akan menjadi sumber pendapatan. Beranjak dari hal itu, tahun 2021 yang lalu telah terbentuk kelompok UMKM dalam wadah KPP Rumah Produksi olahan ubi Desa Aek Tuhul dan mudah-mudahan produksi olahan ubi ini dapat menggeliatkan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya di Desa Aek Tuhul, " kata Arwin. Ia berharap lebih banyak lagi Desa lain di Kota Padangsidimpuan yang mengikuti jejak Desa Aek Tuhul dalam rangka memperkenalkan produk unggulannya dan menyambut baik, yang mana pada hari ini kita bisa hadir bersama-sama dalam rangka peresmian Rumah Produksi berbahan baku ubi, yang merupakan bagian dari pada salah satu yang turut menyukseskan program unggulan di Kota Padangsidimpuan " Mudah-mudahan Desa Aek Tuhul ini menjadi role model, percontohan bagi Desa-Desa yang ada di Kota Padangsidimpuan dan tentunya hal tersebut tidak lepas dari peran Camat dan Kepala Desa beserta jajarannya serta masyarakat dan saya berharap, Rumah Produksi berbahan ubi serta bantuan yang disetahksn ini nantinya dapat meningkatkan produksi dan menciptakan inovasi dan varian olahan ubi, " kata dia seraya mengatakan agar bantuan peralatan ini dapat dijaga dan difungsikan sebaik mungkin. Selain itu Rumah Produksi ini diharapkan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran serta memberikan kemanfaatan bagi generasi muda, yang pada akhirnya diharapkan bisa memacu sekaligus memicu laju pertumbuhan ekonomi. " Saya berharap produk dari Rumah Produksi ini nantinya bisa menyasar pasar-pasar yang ada. Untuk itu, Rumah Produksi ini juga harus bersinergi dengan banyak pihak seperti BUMDesa, termasuk dengan pasar-pasar swalayan maupun supermarket, " kata dia. Sementara Kadis Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan Ir. Ridoan Pasaribu mengatakan, bantuan peralatan yang diserahkan tersebut yakni 1 buah tabung gas 12 kilogram, 1 unit mesin sortir, 1 unit meja tungku, 2 unit mesin put siler (mesin injak), 1 unit mesin hand siler 40 cm, 1 unit mesin molen pengaduk bumbu, 1 unit mesin pemotong ubi, 3 unit mesin perajang singkong, 1 buah spinner, 12 lusin pisau buah steenleass, 6 buah ember 6, 1 buah kuali 1 besar, 3 buah sendok goreng dan 3 unit peralatan bolu. " Selain bantuan peralatan pengolahan ubi, kami juga memberikan pelatihan kepada karyawan Rumah Produksi olahan ubi untuk mampu membuat olahan dari bahan ubi termasuk kripik berbagai rasa dan bolu ubi. Tujuannya untuk peningkatan SDM, karyawan Rumah Produksi olahan ubi, " ucap Ridoan. Menurut dia, program ini sebagai salah satu program unggulan yang digaungkan oleh Walikota dan Wakul Walikota Irsan-Arwin dan diharapakan bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan. " Kita akan terus memberikan pendampingan baik itu cara pembuatannya, kemasannya dan pemasarannya untuk menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan melalui program Rumah Produksi, mudah-mudahan produk lain bisa ikut menyusul, " tegasnya. Sementara Kadis Perkim Kota Padangsidimpuan Imbalo, ST menyampaikan, gedung Rumah Produksi dan galeri berlantai 2 berukuran 10 X 10 meter ini merupakan bangunan yang di rancang melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan berbiaya sekira Rp.700 juta. " Pembangunan gedung Rumah Produksi ini merupakan usulan masyarakat Desa Aek Tuhul, yang mana salah satu program KOTAKU adalah peningkatan perekonomian Desa, yang nantinya akan dikelola BUMDesa, " terang Imbalo. Koordinator BKM Rumah Produksi ubi Purnadi, SE mengucapkan terimakasih kepada Pemko Padangsidimpuan atas penyerahan bangunan Rumah Produksi olahan ubi yang merupakan BPM Pemko Padangsidimpuan dan mengapresiasi sekali atas perhatian dan pembinaan yang dilakukan Pemko Padangsidimpuan kepada KPP Rumah Produksi di Kota Padangsidimpuan, yang salah satunya Rumah Produksi olahan berbahan baku ubi di Desa Aek Tuhul. " Hasil olahan berbahan baku ubi ini diharapkan menjadi oleh-oleh khas Kota Padangsidimpuan karena berbagai jenis olahan dan cita rasa akan di produksi dari Rumah Produksi olahan ubi seperti keripik ubi berbagai rasa dan bolu ubi, " ujarnya. Ia menambahkan saat ini Rumah Produksi olahan ubi telah merekrut 15 orang karyawan dari warga setempat dan telah menjalani pelatihan cara pengolahan ubi untuk berbagai macam varian jenis makanan, dengan menghadirkan narasumber atau tutor dari Deli Serdang yang telah melakukan ekspor impor produk olahan ubi. Disebutkannya, yang menjadi kendala saat ini yakni untuk memenuhi kebutuhan bahan baku ubi dan minyak goreng yang mahal dan sulit didapat, sehingga pihaknya berkeliling ke daerah lain untuk mencari ubi. " Saat ini Rumah Produksi olahan ubi menghabiskan bahan baku sebanyak 500 Kg ubi kayu per hari yang bahan bakunya ditampung dari masyarakat sekitar dan ke depan kita butuhkan 3 ton per hari. Untuk itu dibutuhkan pendampingan dari instansi terkait untuk memenuhi bahan baku dan minyak goreng, " sebutnya. (RI)