LANGKAT - realitasonline.id | Sejumlah pedagang mengeluhkan kebijakan seluruh Ka Unit BRI Cabang Stabat Kabupaten Langkah Provinsi Sumatera Utara yang diduga sengaja mempersulit pedagang untuk mengajukan modal pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat). Hal ini berbanding terbalik dengan semangat pemerintah yang ingin membantu para pedagang kecil dalam memperoleh modal usaha secara mudah.
Sesuai Permenko No.11 Tahun 2017 sudah dijelaskan setiap calon penerima KUR yang sedang dalam proses penerimaan KUR dapat atau diperbolehkan menerima kredit lain secara bersamaan asal kolaktabilitasnya lancar. Namun nyatanya pedagang di Langkat yang ingin mengajukan pinjaman KUR justru banyak yang ditolak oleh Ka Unit BRI.
"Sudah lebih sebulan Berkas saya masukan ke Unit BRI Dendang dan diterima petugasnya baru kemaren di survei oleh Market (pihak pensurvei ke nasabah) bernama Rifal namun sampai saat ini belum ada kejelasan," ungkap WG (nama inisial pedagang).
Menurut WG kepada awak Media ini mengatakan, apa yang dilakukan Ka Unit BRI Dendang sangat tidak pantas, karena jelas mempersulit pedagang seperti kami, katanya.
Warga berharap minta Kacab BRI Stabat Eddy Murshala agar segera mengevaluasi kinerja Ka Unit Dendang dan Market berinisial RF, katanya.
Saat dikonfirmasi Ka Unit BRI Dendang melalui pesan WhatApp, Selasa (22/3/2022), mengatakan agar bersabar menunggu SMS dari pusat, cetusnya.
