TAPANULI SELATAN - realitasonline.id | Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, meluncurkan Program Menuju Tapanuli Selatan (Tapsel) Bebas Tuberkulosis (ENTAS-TB) dan menggelontorkan dana sebesar Rp.450 juta guna menekan insiden penyakit menular tuberkulosis di Tapsel.
Perjanjian kerjasama Program ENTAS-TB untuk tahun 2022 telah ditandatangani antara PTAR, Dinas Kesehatan Tapsel dan Yayasan Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Indonesia pada 20 Juli 2022 lalu dan program tersebut diharapkan bisa membantu target pemerintah Indonesia dalam menurunkan insiden Tuberkulosis (TB) dan penurunan kematian TB tingkat nasional.
Selain itu, di Juli 2022, PTAR meluncurkan Program Revitalisasi Posyandu di tujuh Desa percontohan menuju Desa Sehat Martabe di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru.
Program tersebut merangkul Dinas Kesehatan Tapsel dan penyedia jasa pelayanan kesehatan CV Sinergi Medika Indonesia.
Revitalisasi posyandu ditargetkan mampu menaikkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu, revitalisasi Posyandu dapat meningkatkan strata Posyandu dan sistem pengelolaan Posyandu di tujuh Desa wilayah binaan.
General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan kesehatan merupakan salah satu dari lima pilar implementasi Program Pengembangan Komunitas yang diadakan PTAR.
" Pada program kesehatan kami fokus pada revitalisasi dan akselerasi mutu dan layanan kesehatan masyarakat. Misalnya saja peningkatan kualitas kesehatan bagi lansia, remaja sehat, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat umum, " tutur Rahmat.
Disebutkannya, program ENTAS-TB bertujuan membantu menuntaskan masalah kesehatan di Tapsel. Karena berdasarkan data Yayasan KNCV Indonesia, di Kabupaten Tapsel terdapat 378 kasus TB. Angka ini setara dengan 36% dari perkiraan 1.037 kasus per 2021.
