MEDAN - realitasonline.id | Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting minta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, melakukan langkah antisipasi terhadap virus flu babi yang merebak akhir-akhir ini, serta stabilisasi harga, menjelang persiapan Nataru (Natal dan tahun baru 2023) beberapa pekan kedepan
"Merebaknya virus flu babi yang menyebabkan 2 ribuan babi mati mendadak. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi kita agar tanggap terhadap wabah tersebut," kata Baskami Ginting kepada wartawan, Selasa (6/12/2022) di Medan dan menyebutkan, anjloknya harga babi juga diakibatkan virus dinamakan African Swine Fever (ASF), sehingga para peternak kita terdampak keuntungannya menurun drastis.
Baskami mendorong, dinas terkait untuk melakukan giat vaksin pada sentra-sentra peternakan, agar virus tersebut tidak kian merebak dan para peternak dihimbau agar segera melaporkan ke pihak terkait, jika menemukan gejala-gejala virus yang menimpa hewan ternak.
"Jangan dibuang ke selokan, ke sungai, karena akan membuat penyebaran virus itu semakin berbahaya dan melebar," tambahnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi meminta para peternak tidak melakukan jual beli babi dari luar kota Medan, karena rakyat selalu diingatkan, sampai sekarang belum diizinkan babi dari luar ke dalam. Gubsu, berharap para peternak lebih maksimal dalam merawat hewan ternaknya. Bahkan Edy Rahmayadi berharap terus dilakukan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran wabah tersebut. (MIS)