Labuhanbatu – realitasonline.id | Penggunaan anggaran dana desa dan dana alokasi dana desa tahun anggaran 2021 dan 2022 Afdeling 1 Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu dipertanyakan. Dalam penggunaan anggaran terkesan pelaksanaannya ada dugaan mark-up dan fiktif.
Hal ini mulai tercium saat awak media ini mendapatkan informasi berdasarkan pengaduan beberapa masyarakat bahwa diduga banyak penyimpangan tentang pengelolaan dan pengunaan Dana Desa tahun 2021dan tahun 2022 yang lalu.
Anggaran Dana Desa Afdeling 1 Pondok Ladang tahun 2021 ada melaksanakan pemasangan lampu jalan sebanyak 10 buah, namun kalau dilihat dari fisik pengadaan lampu jalan dengan dana yang dianggarkan terkesan sangat di mark-up nya.
Ketua LSM PENJARA (Pemuda Nusantara Jawa Sumatera) H Harahap saat dimintai keterangan perihal mark-up nya penggunaan dana desa tersebut mengatakan," cocok itu bang dilaporkan ke kejaksaan, soalnya itu dana anggarannya ditahun 2021 dan sudah lewat waktu batas pengembaliannya," ucapnya.
"Kalau tidak ada halangan senin depan sudah kita layangkan surat kita dari lembaga ke kantor Kejari Labuhanbatu, kita pun ada temuan juga penggunaan anggaran dana desanya di tahun 2022 yang diduga fiktif," ujarnya lagi dengan semangat, Jumat (17/2/2023).
Kepala Desa Afdeling 1 Pondok Ladang, Jhonny Asmara saat hendak dimintai keterangan perihal penggunaan anggaran dana desanya di tahun 2021-2022, tidak pernah bisa dijumpai dikantor dan ditempat kerjanya di PTPN3. Dihubungin melalui Hp/WA sampai berkali kali tak pernah mau mengangkat dan membalasnya.
Diharapkan kedepannya kepada instanti terkait tentang pengawasan dan penegakan hukum supaya mau bekerja sama supaya kasus kasus seperti ini bisa terungkap dengan jelas, terutama Inspektorat Labuhanbatu, pihak Polres Labuhanbatu serta Kejaksaan Negeri Labuhanbatu. (RS)
