Labura - Realitasonline.id | Pedagang di Pasar Tradisional Aek Kanopan Labura (Labuhanbatu Utara) mengeluh, Rabu (20/9/2023).
Pedagang di pasar tradisional itu mengeluhkan soal pembagian kios yang dilakukan Disdagkopukm (Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) Labura yang dinilai tidak adil.
Salah satu pedagang di pasar tradisonal itu Dahliati mengatakan saat dilakukan sosialisasi para pedagang dijanjikan akan diberikan jatah kios sesuai dengan surat yang didapat pedagang lama yang mempunyai lapak berjualan.
Baca Juga: BATIC 2023: Telkom Munculkan Konektifitas dan Data Center
Ketika itu sosialisasi dilakukan oleh Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan yang kini berubah status menjadi bidang pengelolaan Pasar Aek Kanopan yang dikelola oleh Disdagkopukm.
Menurut Dahliati, dirinya mendapat Surat Keterangan (SK) lapak tempat berjualan 2 kios. Satu atas nama miliknya berukuran 3x3M² dan yang satu lagi atas nama anaknya Aihdir Ali yang berukuran 2x2M².
Namun setelah direnovasi Dahliati hanya mendapat 1 kios, sementara anaknya hingga kini belum mendapat kios tersebut.
Merasa kecewa, Dahliati pun berulang kali mendatangi kantor Disdagkopukm menemui Kabid Pasar yang ketika itu dijabat Imam Syaputra Hasibuan. Kini Imam Syahputra Hasibuan menjabat sebagai Sekretaris.
Baca Juga: Dirut PT Traktor Kuning PSDS Deli Serdang Bungkam soal Donasi
"Namun hingga kini tidak mendapatkan jawaban yang jelas," sebut Dahliati.
Saat bertemu, Imam hanya mengatakan tanyakan kepada Kadis Pasar. "Kemudian saya temui Kadis nya, tapi disuruh menanyakan lagi dengan Kabid Pasar dan pegawai lainnya, jadi tidak ada kejelasan dari pihak Dinas," ucap Dahliati.
Baca Juga: Dirut PT Traktor Kuning PSDS Deli Serdang Bungkam soal Donasi
"Sudah bolak-balik masalah ini saya tanyakan dengan pejabat di sana. Saya seperti dibola ping pong disuruh kesana kemari. Bahkan, saya sudah menemui bupati yang masa itu dijabat Khairuddinsyah Sitorus, namun tak juga mendapat kejelasan hanya berjanji saja," beber Dahliati sembari mengatakan pernytaannya itu pernah direkam video pada Kamis (15/6/2023) silam.
Selain itu Dahliati juga menyampaikan banyak pedagang di lokasi pasar itu yang dahulunya tidak berjualan.
Namun setelah pasar dibangun dan direhab oleh pemerintah, mereka kini memiliki tempat lapak berjualan. Parahnya lagi mereka memiliki tempat kios bukan hanya satu, ungkapnya.