Langkat - Realitasonline.id | Pengerjaan proyek hotmix di Jalan Sayur, Desa Tandem Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang dinilai disinyalir sarat korupsi, sehingga banyak merugikan anggaran negara.
Dari hasil pekerjaan proyek tersebut (foto), banyak pihak yang meminta kesediaan penyidik Kejati Sumut agar memanggil, serta memeriksa pemborong dan Dinas PUPR yang bertanggung jawab atas pekerjaan proyek tersebut.
Hal itu disampaikan Aktifis Anti Korupsi Supriono SE dari LI TPK (Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi) Sumut dan berharap aparat penegak hukum, seperti Kejatisu dan Unit Tipikor Poldasu agar segera turun melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi dalam pelaksanaan proyek hotmik tersebut.
Baca Juga: Penetapan Propemperda Tahun 2024, DPRD Medan Sepakati 16 Ranperda Dibahas Tahun Depan
"Kami menduga kalau pelaksanaan proyek tersebut, sarat atas dugaan korupsi karena dikerjakan diduga tidak sesuai bestek, terlebih lagi tidak adanya plang proyek di lokasi pengerjaan," sebutnya.
Pantauan di lokasi, memang tidak ada ditemukan plang proyek yang menjelaskan, berapa besar anggaran dan perusahaan mana yang mengerjakan. Selain itu, pengerjaan proyek hotnix tersebut, juga dikerjakan secara asal asalan alias amburadul.
Baca Juga: Xiaomi SU7 Mobil Sedan Listrik Pertama Buatan Xiaomi, Ini Dia Spesifikasinya
“Beberapa hari ini kami perhatikan sudah selesai dikerjakan, selain aspalnya tipis dan kriting, bahkan ketika dilalui sepeda motor terasa bergelombang dan tidak merata, karena hotmixnya diduga tidak sesuai bestek,” ujar salah seorang warga minta namanya tidak dicatut awak media ini, Senin kemarin.
Menurut warga, pengerjaan proyek ini diduga terindikasi sarat korupsi, sehingga ada dugaan kalau pengerjaannya dipaksakan, karena sudah mendekati akhir tahun. “Lihatlah bang, aspal hotmixnya sangat tipis dan kriting," ungkap pria ini.
Baca Juga: Tim Penggerak TP-PKK Aceh Selatan Nilai Gammawar di Labuhanhaji
Sementara itu, Kadis Kominfo Deliserdang, Christina saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApnya enggan untuk menanggapinya. "Siang Pak, baru ada selesai kegiatan," kilahnya. (MA)