Pematangsiantar- Realitasonline.id | Lapas Kelas IIA Pematang Siantar memberikan ratusan remisi kepada narapidana (Napi) khusus Hari Raya Natal tahun 2023, Senin (25/12/2023).
Bertempat di Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, ada sebanyak 301 napi yang beragama Kristen mendapatkan remisi dan tiga orang diantaranya bebas.
Remisi yang diberikan oleh Pemerintah dikarenakan mereka (Napi) telah menunjukan prestasi, dedikasi dan disiplin yang tinggi dalam mengikuti program pembinaan serta telah memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Pilih Mana? Daihatsu Rocky atau Toyota Raize, Ini Reviunya
Hal itu dikatakan langsung oleh Kalapas M Phitra Jaya saat membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam upacara pemberian Remisi Khusus Hari Raya Natal Tahun 2023.
"Sebenarnya yang kita ajukan ada sebanyak 355 narapidana, namun hanya 301 yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mendapat Remisi Natal, dan tiga diantaranya langsung bebas (RK II). Tadi untuk perwakilan kita berikan 2 orang SK Remisi," ucap Phitra Jaya dalam membacakan sambutan Menteri Hukum dan Ham RI.
Menurut Phitra, pemberian remisi merupakan salah satu hak bagi warga binaan yang berkelakuan baik.
Baca Juga: Bisa Jadi Wishlist Bacaanmu! Ini Dia Buku Self Improvement Paling Banyak Dicari Tahun 2023
Seperti tidak melanggar tata tertib, dan dibuktikan dengan tidak tercantum dalam register F, mengikuti kegiatan rutin ibadah masing-masing agama, mengikuti kegiatan olahraga, mengikuti kegiatan upacara Hari Besar Nasional.
Tidak hanya itu, napi yang berkelakuan baik juga mengikuti penyuluhan hukum dan kesehatan, mengikuti kegiatan bimbingan kerja dan pelatihan kemandirian.
Pelatihan kemandirian unggulan meliputi, Perikanan, Perkebunan, Mebel, Tenun, Bakery masih banyak lagi.
Baca Juga: Mari Mengulik Fakta di Balik Hilangnya Kapal Selam Wisata 'Bangkai Titanic'
"Ini merupakan salah satu wujud bahwa Lapas Kelas II A Pematang Siantar siap untuk mewujudkan tujuan Pemasyarakatan dalam menyiapkan warga binaan agar dapat kembali ke tengah masyarakat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya," tutupnya. (SS)