Padangsidimpuan - Realitasonline.id | Proyek pembangunan trotoar sejumlah lokasi di Kota Padangsidimpuan, banyak yang menjadi sorotan warga masyarakat.
Pasalnya, ada sejumlah pembangunan trotoar jalan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Bejanja Daerah (APBD) Kota Padangsidimpuan Tahun Anggaran (TA) 2023, pekerjaannya amburadul dan terkesan asal jadi.
Seperti pembangunan trotoar jalan yang terletak di Jalan Sutomo Kelurahan Wek I Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, baru beberapa hari selesai dikerjakan, lantai keramik sudah pada bercoporan dari dasar pondasi.
Baca Juga: Ngeri! Bos Doorsmeer di Medan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dianiaya Anak Buahnya Sendiri
Selain itu juga dinding pondasi trotoar yang tidak di plester, sehingga kesannya sangat bangunan trotoar sangat jelek kualitasnya dan sisa-sisa bongkaran material dibiarkan menumpuk di bahu jalan, sehingga mengganggu kendetaan yang hendak parkir.
Pulungan, salah satu warga Lingkungan Samora Kelurahan Wek I Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, yang turut terdampak pembangunan tersebut mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan ini masyarakat menjadi susah untuk memarkirkan kenderaan akibat tumpukan bekas bongkar bangunan trotoar yang dibiarkan berserakan di bahu jalan.
Selain itu juga pekerjaan trotoar terkesan asal jadi, karena lantai keramik trotoar yang baru di pasang sudah banyak yang copot dan dinding pondasi trotoar yang tidak di plester.
"Masayarakat yang melihat bangunan trotoar jadi miris karena kualitasnya cukup jelek dan amburadul, diduga pekerjaannya asal jadi saja," terang Pulungan, Selasa (26/12/2023).
Pulungan menyebutkan, warga di kawasan Samora sebenarnya tidak mempermasalahkan dengan pembangunan yang dilakukan.
Terlebih anggaran pembangunan berasal dari APBD dan menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui Dinas terkait untuk menegur rekanan agar dilakukan perbaikan.
Baca Juga: Tahun 2023 Laka Lantas di Belitung Timur Meningkat, Kapolres Ungkap Penyebabnya
“Kami sebenarnya tidak mempermasalahkan proyek ini. Tapi tolong diperhatikan kualitasnya agar bermanfaat untuk masyarakat. Pembangunan yang demikian jangan malah merugikan masyarakat seperti sekarang. Jangan jadikan proyek ini sebagai bisnis, karena ini adalah menyangkut kepentingan berbagai pihak,” imbuhnya.
Saat ini warga masyarakat hanya bisa berharap kepada pemerintah dan pemangku jabatan, serta penanggung jawab proyek dapat segera mengatasi masalah yang telah terjadi.
"Dalam artian, masyarakat ingin pembangunan infrastruktur di Kota Padangsidimpuan ini bisa tetap bermanfaat untuk semua pihak," katanya. (RI)