Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Pemberitaan mengenai beras tak layak komsumsi di pasar murah Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Senin (4/3/2024), telah menarik perhatian Pimpinan Cabang Perum Bulog Padangsidimpuan Berdian Damanik.
Ditemui media di ruang kerjanya, Berdian menjelaskan minggu kemarin (3/3/2024), Pemkab Mandailing Natal melalui Dinas Ketahanan Pangan menjemput beras dari Gudang Bulog Padangsidimpuan sebanyak 7 ton untuk GPM (Gerakan Pangan Murah) yang dilaksanakan, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Mau Beli Mobil Bekas? Begini Cara Menawar dengan Bijak dan Strategi Nego, Simak Selengkapnya!
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Mandailing Natal membawa beras tersebut menggunakan alat angkut yang disediakan Pemkab Mandailing Natal sendiri, bukan yang kita sediakan, tambah Berdian.
“Secara aturan tanggung jawab Perum Bulog sendiri terkait beras yang diambil dari gudang hanya sampai pintu keluar dan selebihnya tanggung jawab penjemput yang dalam hal ini adalah Pemkab. Mandailing Natal”, ucapnya.
Saya pastikan beras yang dibawa dari gudang bulog Padangsidimpuan tersebut dalam kondisi baik, mungkin sebagian beras tersebut terkena air saat perjalanan dari Padangsidimpuan menuju Panyabungan, tegasnya.
Sebelumnya, telah terbit pemberitaan di media online Tanganrakyat.id bahwa Warga Panyabungan Kecamatan Panyabungan Kota Mandailing Natal (Madina) dihebohkan dengan penemuan beras menggumpal dan berbau tidak sedap yang mereka beli di Pasar Murah yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Madina pada hari Senin lalu. (RIF)