Realitasonline.id - Sergai | Kapolres Serdang Bedagai (Sergai) AKBP Jhon Sitepu melaksanakan kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 di areal ketahanan pangan milik PT. Fajar Agung, Desa Bengabing, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (5/6) pukul 10.35 WIB.
Acara panen raya ini diselenggarakan serentak secara nasional dan terhubung langsung melalui Zoom Meeting bersama Presiden Republik Prabowo Subianto, yang secara simbolis melaksanakan panen raya di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran kepolisian atas kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Hari ini, bisa dikatakan tuan rumahnya adalah Kapolri dan jajarannya. Hasil panen ini adalah bukti awal keberhasilan, namun pemerintah tidak akan berpuas diri. Keberhasilan ini bukan keajaiban, tapi hasil kerja keras seluruh elemen bangsa yang dilandasi niat baik dan integritas,” tegas Presiden.
Presiden juga menekankan pentingnya swasembada pangan di setiap provinsi dan pulau sebagai kunci kemandirian bangsa.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam laporannya menyampaikan bahwa panen raya jagung kali ini dilakukan di atas lahan seluas 344.524,37 hektare dengan estimasi produksi 1,78 hingga 2,54 juta ton secara nasional. Di Kalimantan Barat, panen dilakukan di lahan seluas 2.054,3 hektare dengan hasil antara 10.102 hingga 20.136,6 ton.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Sumut Serahkan 678 SK CPNS, 30 Formasi Tak Terisi
Kapolri juga mengungkapkan, untuk mendukung keberlanjutan program ini, Polri memfasilitasi pembangunan gudang penyimpanan dan pabrik pengolahan jagung di Kalimantan Barat oleh PT Pangan Merah Putih, dengan kapasitas penyimpanan 1.000 ton dan produksi 300 ton per hari.
Panen di Kabupaten Bengkayang juga mencatatkan hasil signifikan. Lahan milik Lanud Harry Hadisoemantri yang semula berproduksi rendah kini meningkat dari 2 ton menjadi 9,3 ton per hektare, berkat kolaborasi antara TNI, Polri, pemda, dan kelompok tani. Pendapatan petani pun melonjak dari Rp500 ribu menjadi sekitar Rp4 juta per bulan.