Realitasonline.id - Deli Serdang | Program ketahanan pangan (Ketapang) yang digagas pemerintah pusat benar-benar dijalankan Pemerintah Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Dengan menabur ribuan bibit ikan nila plus lele di tahun 2024, kini Ketapang Desa Sei Rotan sudah melakukan 5 kali panen. Hasilnya 1 ton lebih telah dipanen (1.100 kg).
PJ Kepala Desa Sei Rotan Suwarman melalui Kaur Keuangan Irwansyah Putra mengatakan budidaya ikan lele dan nila ini merupakan program Ketapang dari realisasi anggaran Dana Desa (DD) untuk program Ketapang.
"Tahun 2023 di tahap I mulai kami realisasikan anggaran DD untuk Ketapang ke masyarakat dengan mendistribusikan bibit ikan lele lengkap dengan bak terpal dan peralatan pendukung budidaya lainnya termasuk pakan dan obat-obatannya", sebut Putra saat panen ikan nila, Sabtu (14/6/2025).
Baca Juga: Begini Jurus Bupati Gus Irawan Pasaribu Penuhi Kebutuhan Ikan di Tapsel Capai 1.500 Ton per Tahun
Selain itu, kata Putra Pemdes Sei Rotan juga membuat tempat khusus budidaya ikan lele dan nila di lokasi Dusun 10 Sei Rotan dengan membuat bak kolam terpal sebanyak 6 unit dengan bentuk lingkaran ukuran tinggi 1 meter lebih memiliki diameter 3 meter serta dilengkapi alat bioflok.
"Hal ini dilakukan untuk mendukung sekaligus sebagai pembanding dengan milik masyarskat yang telah dibagikan. Dengan menggunakan alat bioflok ternyata hasilnya tampak lebih bagus", sebutnya.
Diketahui, bioflok adalah teknologi biologis yang menggunakan bakteri untuk mengubah limbah organik (kotoran ikan) menjadi mikroorganisme flok yang menjadi sumber pakan ikan.
Diungkapkan Putra, bulan Juni tahun 2024 mulailah penaburan bibit ikan lele dan nila di bak kolom ini. Pada bulan September ditahun yang sama awal pembongkaran alias panen lele perdana sebanyak lebih kurang 200 kilogram. Diikuti panen selanjutnya sehingga untuk ikan lele saja berhasil dipanen mencapai 600 kilogram.
Menurut Putra, Ketapang Desa Sei Rotan mendapat penilaian katagori berhasil se Kabupaten Deli Serdang oleh Dinas Perikanan.
"Sehingga kemarin kami menerima tamu dari Kabupaten Batubara, salah seorang Kadusnya menyambangi kolam ikan nila kita untuk studi banding. Dia mendapat rekom melalui Dinas Perikanan Deli Serdang. Ketapang mereka berupa budidaya ikan nila nianggap gagal", ungkapnya.