Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) melalui Dinas Perikanan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Salah satu langkah nyata tersebut adalah melalui peluncuran program Swasembada Ikan 1.000 Kolam, yang secara resmi dilaksanakan dengan penyerahan bantuan bibit dan pakan ikan kepada kelompok pembudidaya ikan di Desa Lancat Julu, Kecamatan Arse, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu, anggota DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunte, Kaban Kesbangpol Hamdi S Pulungan, Kadis PUPR Feri Ananda, Sekretaris Kesehatan, Kabag Prokopim, Camat Arse dan Lurah, tokoh masyarakat Jon Sujani Pasaribu.
Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan menyerahkan 3.000 ekor benih ikan mas dan 9 zak (270 kg) pakan kepada Pokdakan Karya Maju di Desa Lancat Julu, Kecamatan Arse dan 3.000 ekor benih ikan mas dan 3 zak (90 kg) pakan untuk Pokdakan Mananti di Kelurahan Pasar Sipagimbar, Kecamatan Saipar Dolok Hole (SD Hole) Tapsel.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Anggota DPR RI Sabam Rajagukguk Serahkan Bantuan ke Petani Tapsel
Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan anggaran daerah secara tepat guna, terlebih di tengah kondisi pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia menegaskan, program-program pembangunan harus difokuskan pada sektor yang memberi dampak langsung kepada masyarakat, baik dari sisi pangan maupun peningkatan ekonomi lokal.
“Di tengah efisiensi anggaran, kita tetap berupaya mengalokasikan dana dengan sebaik-baiknya. Program 1.000 kolam ini adalah upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan, konservasi lingkungan, serta menumbuhkan ekonomi masyarakat berbasis potensi perikanan lokal, ” tegas Gus Irawan.
Baca Juga: Bupati Langkat Syah Afandin Dukung Opsen Pajak: Dorong Kenaikan PAD Lewat Kolaborasi dan Sosialisasi
Gus Irawan menambahkan, program ini juga mengusung pendekatan konservatif dengan melibatkan kearifan lokal seperti pelestarian lubuk larangan, yaitu zona konservasi ikan di sungai yang dikelola masyarakat secara adat.
Langkah ini dinilai mampu meningkatkan populasi ikan lokal sekaligus mendorong pemeliharaan ekosistem perairan yang berkelanjutan.