sumut

Ricuh Bangun Kantor Camat dan Desa di Lahan Eks HGU Deli Serdang, Penggusuran Warga: Kami Diperlakukan Seperti Binatang

Minggu, 9 November 2025 | 21:19 WIB
Situasi setelah penggusuran di Desa Dagang Krawan Kabupaten Deli Serdang, tampak seorang 2 orang wanita paruh baya dan 1 orang anak yang tidur di atas bekas gusuran lahan eks HGU Desa Dagang Krawan Dusun II, Kabupaten Deli Serdang. (Realitasonline.id/Istimewa)

Realitasonline.id - Deli Serdang | Gara-gara mau bangun kantor pemerintahan (Camat dan Desa), sejumlah warga di lahan eks HGU mendapat perlakuan tak layak. Dusun II, Desa Dagang Krawan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Senin,(27/10/2025).

Warga Deli Serdang, Nurkholiza, mengungkapkan mereka digusur secara sepihak tanpa solusi yang layak.

Padahal, Nurkholiza bersama sejumlah keluarga telah menempati lahan yang ikut tergusur sudah, kurang lebih 21 tahun.

“Kami sangat sedih dan merasa tidak ada rasa kemanusiaan dari pihak pemerintah dan Satpol PP. Kami diperlakukan seperti binatang, ditarik-tarik, diseret, bahkan difitnah,” ujar Nurkholiza kepada Realitasonline.id. Sabtu, (8/11/2026).

Menurutnya, warga tidak menolak adanya pembangunan, apalagi kalau untuk 2 kantor pemerintahan setempat.

Namun, ia menilai pemerintah Kabupaten Deli Serdang, seharusnya juga memberikan perhatian dan solusi terhadap nasib warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, meski bekas lahan HGU.

“Kami sangat mendukung pembangunan untuk pelayanan masyarakat. Tapi kami tidak mendapat solusi yang layak. Kami hanya ingin pemerintah memikirkan nasib kami dan anak-anak kami yang butuh tempat tinggal, makanan, dan pendidikan,” tambahnya.

Setelah penggusuran, pemerintah melalui Camat Tanjung Morawa disebut sempat menawarkan rumah singgah bagi para korban.

Namun, menurut warga, penawaran tersebut dinilai tidak manusiawi karena awalnya hanya diberikan untuk dua hari, kemudian diperpanjang menjadi satu minggu.

“Kami menolak karena waktu dua hari itu tidak cukup. Pindahan saja butuh waktu lebih lama. Setelah itu, camat menambah jadi seminggu. Kami minta satu bulan, tapi camat malah bilang kami melunjak,” ungkapnya.

Selain itu, warga juga menyebut adanya janji pemberian tali asih sebesar Rp1 juta per kepala keluarga sebelum rumah singgah diberikan.
Namun, mereka menolak tawaran tersebut karena merasa apa yang dibutuhkan bukan uang, melainkan tempat tinggal yang layak.

“Kami tidak minta uang untuk memperkaya diri. Kami hanya ingin tempat tinggal agar bisa bertahan hidup,” tegas Nurkholiza.

9 orang anak-anak warga Desa Dagang Krawan Kabupaten Deli Serdang, mengeluh dengan memampang tulisan-tulisan berisi kritikan maupun pertolongan. (Realitasonline.id/ Istimewa)

Masyarakat Kecewa dengan Bupati Deli Serdang

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB