sumut

Jumat 28 November 2025 Tercatat 367 Titik Bencana di 20 Wilayah, 222 Warga Jadi Korban, 62 Meninggal, 65 Masih Hilang

Jumat, 28 November 2025 | 17:43 WIB
Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan Saat Memberikan Keterangan Kepada Para Wartawan di Salah Satu Posko Bencana Tanah Longsor dan Banjir.

Realitasonline.id - Medan | Bencana besar yang melanda Sumatera Utara dalam sepekan terakhir menyisakan duka mendalam sekaligus tantangan berat bagi tim penyelamat.
Hingga Jumat, 28 November 2025, tercatat 367 titik bencana tersebar di 20 wilayah Polres, dengan 222 warga menjadi korban, termasuk 62 meninggal dunia, puluhan luka-luka, serta 65 orang yang hingga kini masih hilang.


Situasi semakin berat karena sejumlah wilayah terparah—terutama Sibolga dan Tapanuli Tengah—masih terisolasi akibat longsor yang menutup total akses jalan.


Di Posko Terpadu Kontingensi Penanggulangan Bencana Alam Wilayah Tapanuli Utara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menyampaikan gambaran jelas betapa beratnya kondisi di lapangan.

Baca Juga: IAA Goes to School 2025 Buka Jendela Industri Untuk Pelajar SMK


Ia menegaskan bahwa korban meninggal terbanyak berada di Sibolga. “Dan yang terbanyak kejadian meninggal ada di daerah Sibolga. Kurang lebih jumlahnya ada 33 orang,” ujarnya. Banyaknya korban jiwa, ditambah puluhan warga yang belum ditemukan, membuat proses pencarian menjadi prioritas utama seluruh tim SAR di lapangan.


Di tengah situasi penuh duka ini, Ferry menyampaikan belasungkawa mendalam mewakili jajaran Polda Sumut.

“Kami dari kepolisian daerah Sumatera Utara turut berbuka cita, dan kami tetap melakukan upaya untuk dapat melakukan evakuasi terhadap korban-korban di sana,” tuturnya.


Namun, upaya kemanusiaan ini menghadapi kendala terbesar: akses menuju lokasi. Longsor hebat yang terjadi di beberapa ruas utama membuat jalur bantuan fisik dan mobilisasi personel tertahan.

 

Baca Juga: MDI Ventures Perkuat Kolaborasi Startup–BUMN untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia dengan Hadirkan Explorise Pulse 2025

 

“Karena kami juga berusaha untuk bisa tembus ke daerah Sibolga. Kemudian kami sudah memberikan bantuan, tetapi hanya masalahnya bantuan kami untuk saat ini tertahan di daerah longsor ke arah menuju daerah Sibolga,” jelasnya.


Meski akses terputus, upaya penyelamatan tidak pernah berhenti. Tim SAR gabungan—Brimob, Polres jajaran, Basarnas, TNI, BPBD, relawan, serta warga lokal—bekerja siang dan malam untuk menyisir sungai, lereng bukit, dan pemukiman yang tertimbun material longsor. Perahu karet, alat berat, hingga jalur alternatif melalui perkampungan digunakan demi mencapai lokasi-lokasi yang bahkan tidak bisa dijangkau kendaraan.


Setiap proses evakuasi berlangsung penuh haru, terutama ketika keluarga korban menunggu di pinggir jalan yang berlumpur, berharap ada kabar baik dari tim penyelamat.

Halaman:

Tags

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB