Tim ditugaskan mendistribusikan bantuan ke desa-desa yang hingga kini belum dapat dijangkau kendaraan akibat kerusakan akses jalan, antara lain Siantar Naipospos dan Pardomuan Nauli di Kecamatan Adiankoting, Desa Pertengahan, Manalu Purba, serta wilayah sekitarnya di Kecamatan Parmonangan.
Setelah masa tanggap darurat pertama habis dan pemerintah Taput dengan dukungan Basarnas, TNI Polri telah berhasil menerobos perbatasan dan membuka desa terujung Taput berbatasan dengan Kabupaten Sibolga.
Sebahagian besar korban jiwa 36 orang yang tersebar di Adiankoting dan Parmonangan berhasil dievakuasi.
Sedangkan dua lagi yang hingga kini belum ditemukan, Bupati Taput menggelar tabur bunga serta menyerahkan bantuan Sembako .
Baca Juga: Lewati Akses Terputus, Syah Afandin Hadiri Warga Terisolir dan Pastikan Mereka Tak Ditinggalkan
Tabur bunga di lokasi Dusun Sitonggitonggi dan Dusun Simarsalaon, Desa Pertengahan, Kecamatan Parmonangan digelar Selasa (9/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan belasungkawa atas musibah yang menelan tujuh korban jiwa, serta satu korban lainnya—anak berusia 1,5 tahun, anak dari Bungkirno Manalu—yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Kala itu, Wakil Bupati Deni menyampaikan duka cita yang sangat mendalam dan menyebut Pemerintah akan terus bekerja maksimal untuk membuka akses dan memastikan seluruh kebutuhan mendesak masyarakat terpenuhi.
Baca Juga: Wali Kota Binjai Inginkan Transparansi Penyaluran Banpres Korban Banjir
Untuk mencapai lokasi bencana di Simarsalahon dan Dusun Sitonggitonggi, rombongan harus menempuh perjalanan kaki sejauh 6–7 kilometer—sekitar 14 kilometer pulang-pergi—dimulai dari kawasan Sidondamon. Akses menuju lokasi masih sangat terbatas akibat material longsor yang menutup jalur.
Saat itu, tiga unit alat berat terus bekerja di lapangan untuk membuka akses jalan dan memecah batu besar yang menghalangi jalur masuk.
Untuk trauma healing, Pemkab Taput menggelar doa bersama dan santunan bagi korban bencana di Gedung Sopo Partungkoan Tarutung, Selasa (9/12/2025) dihadiri seluruh Forkopimda.
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah menyerahkan santunan kepada 23 keluarga yang kehilangan anggota keluarganya akibat bencana. Setiap keluarga menerima bantuan sebesar Rp 2.000.000 sebagai ungkapan empati dan kepedulian pemerintah daerah.
JTP menyebut masa tanggap darurat bencana yang telah berlangsung selama 14 hari akan diperpanjang dua minggu ke depan berdasarkan kesepakatan bersama BNPB.
Pemerintah juga terus mengoperasikan tiga posko utama di Tarutung, Adiankoting, dan Parmonangan sebagai pusat informasi, koordinasi, serta penyaluran bantuan.
Merujuk informasi dari BMKG mengenai potensi hujan dengan intensitas tinggi selama satu minggu ke depan, JTP mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah yang rawan longsor.
“Keselamatan adalah prioritas. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam penanganan bencana ini. Semoga kita dapat bergerak lebih cepat dalam melayani masyarakat. Horas,” ujarnya.