Penafsiran Huta Rimba Baru itu sendiri katanya suatu perkampungan yang baru dibuka. Namun, karena masyarakat setempat sedikit kesulitan menyebutnya, maka disingkat menjadi Hutaimbaru, meliputi lima kelurahan dan lima desa.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di kecamatan setempat selalu menerapkan sistem sinergitas antara forum pimpinan kecamatan (Forkopimcam), serta pihak komponen terkait lainnya.
“ Program 'Kotaku’ sengaja diintensifkan di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. Program ini dilaksanakan di Kelurahan Hutaimbaru dan Kelurahan Lubuk Raya yang tujuannya adalah untuk mengurangi kekumuhan, “ paparnya.
Di samping itu untuk mata pencaharian warga di Padangsidimpuan Hutaimbaru, lebih didominasi sektor pertanian sebanyak 80% warganya sebagai petani, dan sisanya 15% ASN dan 5% sebagai wirausaha.
“ Karenanya, koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) diperkuat untuk mengedukasi kelompok tani atau para petani dalam pengolahan maupun inovasi produksi pertanian, yang salah satu terobosan dalam memacu produktivitas pertanian, kelompok tani di Hutaimbaru sudah mengelola dan memproduksi pupuk organik dan susu segar, ” ungkap Sayidiman.
Pada sektor penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru mengedepankan penyelesaian kekeluargaan. Artinya, penanganannya tidak langsung ditindak melalui hukum, tapi terlebih dahulu dimusyawarahkan di desa / kelurahan.
Sayidiman mengharapkan, kalau sudah masuk masuk level propinsi, segenap lapisan harus mendukung, utamanya desa / kelurahan. Semoga Kecamatan Sidimpuan Hutaimbaru juga bisa lolos menjadi kecamatan terbaik di tingkat Propinsi Sumut tahun ini.
“ Semoga bisa lolos di tingkat Propsu, supaya Padangsidimpuan Hutaimbaru ini bisa mengikuti penilaian Kecamatan terbaik di tingkat nasional nantinya, ” tandas Sayidiman Pulungan. (RI)