SIANTAR – realitasonline.id | Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP-MUI) Kota Pematangsiantar mengadakan pelatihan Bilal Mayat di kantornya, Kamis (1/10). Pelatihan Bilal Mayyit Khusus Covid-19 dihadiri kepala ruang jenazah dan forensik RSUD Djasamen Sarahih dr. Reinhad beserta tim, peserta sukarelawan dari masyarakat dan MUI Kota Pematangsiantar sebanyak 20 orang.
Demikian dikatakan Abdul Rasyid selaku Kepala Sekretariat MUI Kota Pematangsiantar kepada wartawan, Minggu (4/10). Kegiatan tersebut berlangsung di Lantai II Kantor MUI jalan Kartini Pematangsiantar.
Pelatihan dibimbing dr Reinhad, Ketua MUI HM Ali Lubis, Ketua Komunitas Bilal Mayyit Dra.Hj.Rayani Purba dan Abdussalam Lubis.
Adapun maksud dan tujuan kegiatan tersebut karena kurangnya Bilal Mayyit wanita dan juga laki laki di RSUD yang khusus meninggal karena covid-19. Demi menjaga hal hal yang tidak diinginkan seperti waktu sebelumnya, maka pelatihan Bilal Mayyit dilaksanakan bagi sukarelawan.
Menurut Rasyid, pelatihan Bilal Mayyit merupakan program MUI yang sudah 2 kali dilaksanakan. Mengingat minimnya Bilal Mayyit di lingkungan kita apalagi dalam situasi pandemic virus Corona saat ini.
Pelatihan bersama ini diharapkan membawa dampak positif bagi ummat Islam. "Jika nantinya ada mayat yang penderita covid-19, maka akan dilaksanakan fardhu Kifayah-nya sesuai dengan hukum syariat Islam. Jika jenazah laki laki maka akan dimandikan oleh Bilal laki laki dan jika perempuan akan dimandikan oleh Bilal perempuan atau muhrimnya", kata Rasyid.
Dalam pelaksanaan fardhu kifayah dan juga protokoler kesehatan covid-19 tetap memegang peraturan yang ada. Insya Allah kegiatan berjalan lancar dan tidak ada lagi kasus yang terjadi seperti kemarin. "4 pria yang bukan muhrim mandikan jenazah wanita", jelasnya. (RH)