sumut

Komunitas Marga PTS dan SRO Nyatakan Sikap Dukung Koko di Pilkada Humbahas

Kamis, 26 November 2020 | 16:39 WIB
Komunitas marga PTS dan SRO bangun pernyataan sikap. (Foto: Realitas/Dok)

HUMBAHAS - realitasonline.id | Komunitas marga Pomparan Toga Simamora (PTS) Boru, Bere, Ibebere menyatakan sikap mendukung kotak kosong atau kolom kosong (koko) pada perhelatan pesta demokrasi 9 Desember yang akan datang. Semangat sikap tadi didasari adanya pencederaan makna dan arti demokrasi dimana pilkada Humbahas hanya diikuti oleh satu pasangan calon.

"Hal inilah yang mendasari niat sejumlah anak rantau dari komunitas marga Pomparan Toga Simamora (PTS) Boru, Bere, Ibebere dan komunitas marga Siraja Oloan (SRO) Boru, Bere, Ibe Bere Humbahas untuk duduk bersama dan bersilahturahmi dengan para penatua dan keluarga besar PTS dan SRO yang ada di Bonapasogit untuk melakukan musyawarah mufakat menentukan sikap di Pilkada Humbahas," kata Mangupar Manullang, salah satu pentolan koko, Rabu (25/11).

Tak tanggung, kedua kelompok marga terbesar di Humbahas itu secara terpisah menyatakan sikap dan memutuskan untuk sama-sama ikut berperan aktif dalam mensukseskan Pilkada demi kebaikan bersama secara umum, dengan turut serta mensosialisasikan, mendukung dan memilih kotak kosong atau kolom tak bergambar di Pilkada 9 Desember mendatang.

Komitmen dan kesepkatan PTS dilaksanakan di Gedung Rajawali Doloksanggul pada sabtu dua pekan lalu, dengan agenda acara pertemuan silahturahmi (pasombu sihol) perantau dan bonapasogit Humbahas. Disamping itu, PTS harus tetap menjaga dan melestarikan persatuan dan kesatuan serta menjungjung tinggi dan melestarikan serta melaksanakan nilai-nilai falsafah Batak yakni Dalihan Natolu, demi kemajuan generasi muda PTS.

Kesepakatan lainnya, mengajak seluruh keturunan yang memiliki hak suara untuk mendukung dan memilih kolom kosong. Dengan catatan, memilih kolom kosong bukan karena adanya rasa kebencian dan dendam kepada bupati petahana Dosmar Banjarnahor, melainkan karena ingin adanya perobahan di Humbahas yang lebih baik lagi.

Mewakili anak rantau PTS, Hot Asi Simamora dalam sambutannya menjelaskan, salah satu yang mendasari dilaksanakannya pertemuan itu adalah karena terjadinya penzoliman demokrasi di daerah itu dengan hadirnya calon tunggal yang memborong seluruh partai politik.

"Banyak sumber daya manusia (SDM) Humbahas yang dinilai mampu untuk berkompetisi dan bersaing untuk memimpin daerah itu khususnya putra-putri dari PTS baik yang berada di perantauan maupun di bonapasogit. Namun karena kepentingan politik, para elit-elit Parpol hanya merekomendasikan satu Paslon. Bahkan, Bupati petahana Dosmar Banjarnahor lebih memilih berpasangan dengan putra dari luar daerah Humbahas yang belum tentu mengetahui kondisi dan situasi Humbahas," katanya.

Halaman:

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB