Salah satu program kerja UINSU kelompok 86 adalah menerapkan sistem moderasi beragama. Mereka beberapa orang diutus untuk melakukan kegiatan belajar mengaji bagi anak-anak desa yang berlokasi di masjid Desa Kampung Pisang agar meminimalisir keramaian.
Mahasiswa UINSU kelompok 86 juga memanfaatkan digital sebagai solusi untuk melaksanakan kegiatan webinar dengan memanfaatkan aplikasi zoom untuk berdiskusi membahas seputar moderasi beragama di saat pandemi. Webinar ini bersifat umum, siapapun boleh mengikutinya, dengan tujuan mempererat ukhwah Islamiyah dan wawasan tentang ilmu agama.
Webinar diisi oleh pemateri bapak Prof Dr.H.M.Husni Ritonga,MA mengatakan, bahwasanya moderasi beragama terdapat empat point penting diantaranya Tawasuth (Jalan Tengah) yaitu sikap tidak condong kepada ekstrem kanan (Kelompok yang berkedok agama) maupun kelompok ekstrem kiri (kelompok komunis).
Selanjutnya Tawazun (Seimbang) yaitu Sikap seimbang Dalam berkhidmah demi terciptanya keserasian hubungan antara sesama umat manusia dan antara manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. I’tidal (Tegak Lurus) yaitu arti sikap ini pada intinya memiliki arti menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-tengah kehidupan bersama dan Tasamuh (Toleran) artinya toleran, maksudnya adalah bahwasanya sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu' atau menjadi masalah khilafiyah, serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
Pelatihan Pembuatan Disinfektan
Mahasiswa KKN UINSU juga melakukan program di bidang pelatihan pembuatan disinfektan yang mendorong para masyarakat di desa-desa menerapkan kebersihan untuk membasmi bakteri dan kuman.
Mahasiswa KKN UINSU memberikan pelatihan pembuatan disinfektan kepada masyarakat desa sekaligus melaksanakan pelatihan pada saat ibu-ibu melakukan kegiatan perwitan pada hari Jumat.
Afrilia menjelaskan, pentingnya menggunakan disinfektan dalam memberantas bakteri dan kuman, menurut dia Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri) pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai dan lainnya.