Ananda juga menjelaskan, Disinfektan tidak digunakan pada kulit maupun selaput lendir, karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa.
"Tidak hanya itu, dsinfektan juga bagus digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan cara mengusapkan atau menyemprotkan larutan disinfektan pada bagian yang terkontaminasi, misalnya pada lantai, dinding, permukaan meja, pintu, dll. Penggunaan disinfektan telah digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan yang berisiko tinggi. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisma patogen dari permukaan benda ke manusia," kata Lena.
Sesuai arahan dari Rektor UINSU Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA. Ribuan mahasiswa KKN DR harus ikut membantu pemerintah menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat di desa lokasi KKN tentang protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Untuk itu, mahasiswa KKN pada periode I ini dituntut menerapkan Protokol Pencegahan Covid-19.
Program nyata mendukung pencegahan penyebaran Covid-19 ini dilakukan mahasiswa KKN di desa Lobu Huala, Kecamatan kualuh Selatan, Kabupaten Labura. Mahasiswa UINSU kelompok 86 ini bersama timnya melakukan pengadaan alat cuci tangan danpembagian hand sanitizer serta masker kepada masyarakat.
Mela menjelaskan, saat turun ke lokasi KKN, mereka melihat sekolah dan kantor kepala desa Lobu Huala tidak memiliki alat cuci tangan. Padahal, alat cuci tangan ini menjadi standar protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19 pada instansi-instansi pelayanan publik.
“Kami akhirnya berdiskusi tentang pengadaan alat cuci tangan ini dan menyerahkannya ke sekolah dan kantor kepala desa yang berlokasi tepatnya di Gunung Lonceng,” ujar Mela.
Selain itu, mereka membagikan hand sanitizer dan masker kepada masyarakat. Menurut Mela, kesadaran masyarakat Lobu Huala untuk menggunakan masker dalam beraktivitas sehari-hari masih kurang. Mereka juga melakukan program taman obat keluarga yang sangat berguna sebagai sumber tanaman obat penambah daya imun masyarakat di masa pendemi.